• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 4 Mei 2024

Pantura

Mahasiswi IAINU Tuban Terbitkan Buku Perdananya

Mahasiswi IAINU Tuban Terbitkan Buku Perdananya
Maratus Sholikhah memegang buku Ambivalensi. (Foto: NOJ/ Dhahrul Mustaqim).
Maratus Sholikhah memegang buku Ambivalensi. (Foto: NOJ/ Dhahrul Mustaqim).

Tuban, NU Online Jatim

Menulis bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, apalagi belum terbiasa. Menulis membutuhkan wacana yang kuat untuk menambah pengetahuan dan kosa kata.

 

Setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam menulis. Selain itu alasan menulis seseorang juga berbeda-beda.

 

Seperti halnya yang dilakukan oleh Maratus Sholikhah, salah satu mahasiswi Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban yang menerbitkan buku untuk menghindari diplagiasi orang. “Awalnya niat cuma mengamankan karya dari plagiator di instagram,” katanya, Kamis (28/10).

 

Maratus mengaku tidak ada niatan untuk dipuji banyak orang, sebab niat awal membuat buku untuk mengamankan sebuah karya yang telah ditulisnya selama beberapa waktu lalu semenjak duduk di bangku sekolah.

 

Dalam proses perjalanannya, ia pernah beberapa kali menemukan karyanya dipakai orang lain untuk kepentingan pribadi tanpa mencantumkan sumber utama. Setelah mengetahui hal tersebut, sejak bulan Juli 2021 lalu ia mengumpulkan tulisan yang tersebar di wattpad, note, menjadi sebuah buku.

 

“Saya tidak ada niat ingin diakui keren atau ingin dipuji, awalnya cuma sebel gara-gara diplagiat,” tambahnya.

 

Mahasiswi IAINU yang bertempat tinggal di Jenu, Kabupaten Tuban ini menceritakan kisah menulisnya yang menjadi tantangan tersendiri baginya. Sebab, dirinya harus melewati tiga aktivitas sekaligus, antara kerja, kuliah dengan menulis hingga menjadi buku.

 

“Dan sebenarnya ingin menantang diri sendiri, bisa gak aku melampaui diriku yang di antara kerja sama kuliah, dengan menyelesaikan naskah,” tuturnya.

 

Selama menulis, Maratus yang merupakan mahasiswa semester 5 ini tidak pernah mengikuti komunitas menulis apapun. Ia lebih suka belajar sendiri, mulai dari membaca buku serta mengikuti event secara diam-diam tanpa sepengetahuan temannya.

 

“Karena saya pribadi orangnya tidak gabung komunitas, apa-apa ya tak lalui sendiri, pembelajaranku ya baca-baca sendiri, event nulis ya tak ikuti diam-diam,” pungkasnya.

 

 

Diketahui, sampai saat ini sudah ada beberapa tulisan yang termuat menjadi buku antologi. Namun, Ambivalensi menjadi buku pertama yang diterbitkan secara solo.

 

Penulis: Dhahrul Mustaqim


Editor:

Pantura Terbaru