• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 3 Mei 2024

Pantura

Ketua PP Pergunu Jelaskan Prinsip Pendidikan Pesantren Modern

Ketua PP Pergunu Jelaskan Prinsip Pendidikan Pesantren Modern
Suasana kegiatan doa bersama, Istigasah, dan bedah buku. (Foto: NOJ/Dhahrul Mustaqim)
Suasana kegiatan doa bersama, Istigasah, dan bedah buku. (Foto: NOJ/Dhahrul Mustaqim)

Tuban, NU Online Jatim

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) KH Asep Saifuddin Chalim menanggapi pertanyaan terkait pesantren yang menutup diri dari perkembangan pendidikan modern.

 

Menurutnya NU telah menetapkan prinsip pendidikan dalam Muktamar ke-27 NU tahun 1984 di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Asembagus Situbondo. 

 

“Dalam dunia pendidikan menganut kaidah al muhafadhotu ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah yaitu menjaga tradisi terdahulu yang baik, serta mengambil hal baru yang lebih baik,” katanya pada acara bedah buku ‘Kiai Miliader Tapi Dermawan’ Selasa (01/08/2023) di Pondok Pesantren Modern Muslimah Tuban. 

 

Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet itu lantas menjelaskan pesantren harus menjaga tradisi lama yang baik seperti sorogan dan bandongan. Namun pesantren juga harus mengambil hal baru yang baik dalam dunia pendidikan. Kiai Asep menegaskan pesantren tidak boleh menutup diri selagi tradisi salafnya masih dipertahankan. 

 

“Pesantren saya salaf dalam artian kitab turots, kitab kuning masih diajarkan. Saya setiap pagi mengajar tiga kitab. Kitab sederhana seperti kitab sorof karena yang mengaji anak-anak kecil. Kemudian saya juga mengajar kitab fathul qarib dan kitab hadist muktarul ahadist,” ungkapnya.

 

Selain itu, kiai yang dikenal dermawan itu mengatakan dirinya juga mengajar kitab alfiyah ibnu malik dan tafsir dengan model pengajian salaf. Namun santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah tetap menguasai ilmu-ilmu umum, bahasa Inggris dan Arab. Hal tersebut menurut Kiai Asep adalah perwujudan al-muhafadhotu ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah.

 

“Pengajian dengan model salaf harus terus dilanjutkan, akan tetapi kita juga memberikan layanan pendidikan modern yang baik,” ungkapnya.

 

Kiai Asep menceritakan ketika mengaji bersama para santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah dirinya selalu memberi motivasi dan penyemangat kepada santri. Setiap ngaji Kiai Asep membacakan visi pesantren yakni mewujudkan manusia yang unggul, utuh, beriman, bertaqwa dan berakhlakul karimah.

 

“Unggul berati paling baik, utuh berarti tidak hanya ilmu agama saja akan tetapi ilmu umum juga. Itu semua untuk kejayaan kaum muslimin dan bangsa Indonesia. Serta cita-cita kemerdekaan Indonesia yakni terwujudkan Indonesia yang maju, adil dan makmur,” tandasnya.


Pantura Terbaru