Pantura

Seminar Internasional Unisla Bahas Dampak Perubahan Iklim Pada Kesehatan

Jumat, 23 Mei 2025 | 13:00 WIB

Seminar Internasional Unisla Bahas Dampak Perubahan Iklim Pada Kesehatan

Foto bersama usai seminar Internasional di Unisla. (Foto: NOJ/ISt)

Lamongan, NU Online Jatim

Universitas Islam Lamongan (Unisla) menyelenggarakan Seminar Internasional dengan membahas mengenai Dampak Perubahan Iklim Pada Kesehatan bersama pakar kesehatan lingkungan dari Chung Yuan Christian University, Taiwan, Profesor Yu-Chun Wang, Ph.D.


Seminar bertajuk ‘Awareness Against Health Threats of Climate Change (AWARE)’ itu diadakan oleh Program Studi (Prodi) Kesehatan Lingkungan (Kesling) di Auditorium Pascasarjana Unisla, Kamis (22/05/2025).


"Topik utama yang diangkat mencakup bukti risiko kesehatan akibat perubahan iklim di Indonesia, serta perlunya kolaborasi dalam sistem peringatan dini untuk kesehatan masyarakat," kata Prof Wang.


Menurutnya, pengembangan teknologi AI juga perlu untuk memprediksi risiko kesehatan akibat iklim, serta demo dan praktik penggunaan data simulasi (mock-up) dalam mitigasi dampak perubahan iklim.


Saat membuka seminar itu, Wakil Rektor II Unisla, Nurul Badriyah mengungkapkan pentingnya peran perguruan tinggi dalam membangun kesadaran kolektif terhadap isu-isu lingkungan dan kesehatan.


"Perubahan iklim bukan hanya isu lingkungan semata, tetapi telah menjadi tantangan serius dalam bidang kesehatan masyarakat. Melalui forum ilmiah ini, kami berharap terjadi pertukaran ilmu dan kolaborasi nyata antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat," ungkapnya.


Ia menyebut, Unisla menegaskan komitmennya dalam mendukung edukasi dan kolaborasi lintas sektor guna meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman kesehatan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.


"Semoga hasil kegiatan ini bisa bermanfaat bagi seluruh civitas akademik dan pemerintah dalam menghadapi ancaman kesehatan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim," jelasnya.


Diketahui, seminar juga menghadirkan pemateri Arief Firman Wicaksono, Penelaah Teknis Kebijakan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dan Nur Lathifch Syakbanah, spesialis kesehatan masyarakat dari Prodi Kesehatan Lingkungan Unisla yang juga bertindak sebagai moderator seminar.