Mahasiswa di Tuban Fasilitasi Warga Belajar Kelola Sampah Jadi Rupiah
Ahad, 29 Agustus 2021 | 20:00 WIB
Romza
Penulis
Tuban, NU Online Jatim
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Participatory Action Research (PAR) Institut Agama Islam (IAI) Al Hikmah Tuban melaksanakan workshop pengelolaan bank sampah, Jumat (29/08/2021). Kegiatan ini bekerja sama dengan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Desa Ngujuran, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban.
Agenda yang mengusung tema “Penanggulangan Sampah Secara Efektif Melalui Bank Sampah” ini difasilitasi dan didampingi oleh tim anggota KKN-PAR IAI Al Hikmah. Acara yang berlangsung di rumah Supriyatun, Ketua Muslimat NU Ngujuran ini diikuti 20 peserta. seluruhnya dari Muslimat NU.
Supriyatun mengatakan, kegiatan tersebut sementara waktu hanya difokuskan pada satu dusun. Ketika suatu saat sudah bisa berhasil uji coba, maka nanti akan menjadi contoh bagi dusun lainnya bahkan bisa diterapkan dalam lingkup desa.
“Acara ini sengaja difokuskan di Dusun Mundu terlebih dahulu, jika berhasil baru kita terapkan di dusun lain,” ujarnya.
Dalam acara tersebut mendatangkan dua pemateri. Yaitu Dwi Nur Cahyaningsih seorang praktisi kesehatan Bancar yang berbicara tentang pengaruh dan dampak sampah bagi setiap ekosistem kehidupan dan bahayanya bagi kesehatan.
Adapun pemateri kedua, Sujati selaku Founder Pengelola Mitra Bersama Plastik Bancar yang menjelaskan tentang teknis dari pengelolaan bank sampah. Serta berbagai jenis sampah yang dapat dinominalkan dalam bank sampah.
Dwi Nur Cahyaningsih menegaskan untuk tidak membuang sampah. Ia juga menegaskan bahwa sampah bisa dimanfaatkan untuk membantu perekonomian diri sendiri maupun keluarga.
“Alangkah baiknya sampah kita kelola dengan baik dan bisa menghasilkan uang, caranya kita olah menjadi sesuatu yang menarik,” katanya.
Dwi mengajak seluruh peserta untuk membuang sampah pada tempatnya agar tidak membahayakan masyarakat yang berada di sekitar pembuangan tersebut.
“Kita hindari buang sampah di sungai, bahaya untuk kesehatan, yang harus kita lakukan adalah mengelola sampah menjadi rupiah,” tambahnya.
Pada akhir kegiatan dilakukan pembagian struktur bank sampah. Struktur tersebut terdiri dari 7 bagian yakni penanggung jawab, ketua, sekretaris, bendahara, checker dan penimbangan, shortir, penjual dan terakhir bagian kreatif.
Penulis: Dahrul Mustaqim
Editor: Romza
Terpopuler
1
Seleksi Ansor Magang Jepang 2025 Dibuka, Simak Ketentuannya
2
3 Keistimewaan Bulan Muharram
3
Brojo Geni: Tradisi Sepak Bola Api Pondok Tremas, Media Dakwah Berbasis Kearifan Lokal
4
Diresmikan Bupati, Gedung MWCNU di Bangkalan Diharap Jadi Penggerak Organisasi
5
PMII Rayon Ibnu Aqil Gelar PKD ke-31 di Singosari, Cetak Kader Intelektual Progresif dan Militan
6
KH Miftachul Akhyar Jelaskan 3 Sikap yang Dirahmati dan Dimurkai Allah
Terkini
Lihat Semua