Platform Digital Santrinet, Terobosan Pembelajaran Santri di Era Pandemi
Jumat, 23 Oktober 2020 | 11:30 WIB
Moch Rofi'i Boenawi
Kontributor
Malang, NU Online Jatim
Sektor pendidikan tidak lepas dari dampak pandemi Covid-19. Sampai hari ini kegiatan belajar mengajar di berbagai sekolah masih menerapkan sistem daring. Sama halnya dengan pesantren, meskipun banyak pesantren yang sudah menerima kembali para santrinya, namun ada saja kendala yang kerap kali muncul terkait sistem pembelajaran di tengah pandemi.
Dalam merespon hal ini, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memiliki inovasi tersendiri dalam rangka memenuhi kebutuhan belajar para santri. Pada Kamis 22/10/2020 di Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Gasek, Kota Malang, DPP PKB meluncurkan sebuah platform pembelajaran digital yang bernama Santrinet.
“Platrform Santrinet ini memang respon positif yang diberikan oleh DPP PKB terkait situasi pandemi Covid-19 khususnya untuk proses pembelajaran di pesantren,” ujar Hj. Hikmah Bafaqih, M. Pd selaku Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur.
Ia melanjutkan, kendati banyak pesantren yang sudah membuka kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, namun beberapa wali santri masih enggan untuk mengembalikan putra-putrinya ke pesantren. Selain itu ada beberapa karakter pesantren yang para santrinya sekolah di luar pesantren, padahal sekolah-sekolah pada umumnya masih melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring.
Hal tersebut tentu menjadi kendala tersendiri bagi santri dan pesantren. Sementara kompetensi yang dikembangkan di pesantren dan pola pembelajaran secara sorogan, bandongan, setoran, hafalan, dan lain sebagainya memang cukup berat jika harus ditinggalkan dengan waktu yang cukup lama.
“Jika santri terlalu lama di rumah akan ada masalah terkait target pencapaian kompetensi yang akan dituju dan akan mengancam kualitas diri para santri," terangnya.
Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Timur ini berharap dengan peluncuran pratform digital santrinet ini, dapat menjawab kesulitan pembelajaran yang dialami oleh para santri.
“Karenanya kehadiran platform digital Santrinet ini akan sangat membantu, agar kemudian santri dan wali santri bisa mengatasi problem ini,” pungkas wanita yang juga mantan Ketua Fatayat NU Jawa Timur.
Peluncuran platform digital Santrinet ini juga menjadi momentum untuk membuktikan kepada khalayak umum bahwa pesantren sebagai wajah asli Islam di Inonesia harus mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan global termasuk di bidang teknologi.
Terpopuler
1
5 Keistimewaan Pelaksanaan Haji Akbar
2
Viral Grup Facebook Fantasi Sedarah, Fatayat NU Minta Pemerintah Usut Tuntas
3
Ketua PW GP Ansor Jatim Ungkap Mimpi Burdah Sebelum Lantik Pengurus Sumenep
4
Pemberangkatan KBIHU NU An-Nahdliyah, Jamaah Haji Diminta Fokus Ibadah dan Jaga Kesehatan
5
GP Ansor di Bangkalan Dirikan BUMA dan Resmikan Angkringan
6
GP Ansor Sumenep Periode 2024-2028 Resmi Dilantik, Siap Kolaborasi dengan Forkopimda
Terkini
Lihat Semua