• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Parlemen

Platform Digital Santrinet, Terobosan Pembelajaran Santri di Era Pandemi

Platform Digital Santrinet, Terobosan Pembelajaran Santri di Era Pandemi
Hj. Hikmah Bafaqih, M. Pd, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur. (Foto: NOJ/ST)
Hj. Hikmah Bafaqih, M. Pd, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur. (Foto: NOJ/ST)

Malang, NU Online Jatim

Sektor pendidikan tidak lepas dari dampak pandemi Covid-19. Sampai hari ini kegiatan belajar mengajar di berbagai sekolah masih menerapkan sistem daring. Sama halnya dengan pesantren, meskipun banyak pesantren yang sudah menerima kembali para santrinya, namun ada saja kendala yang kerap kali muncul terkait sistem pembelajaran di tengah pandemi.

 

Dalam merespon hal ini, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memiliki inovasi tersendiri dalam rangka memenuhi kebutuhan belajar para santri. Pada Kamis 22/10/2020 di Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Gasek, Kota Malang, DPP PKB meluncurkan sebuah platform pembelajaran digital yang bernama Santrinet.

 

“Platrform Santrinet ini memang respon positif yang diberikan oleh DPP PKB terkait situasi pandemi Covid-19 khususnya untuk proses pembelajaran di pesantren,” ujar Hj. Hikmah Bafaqih, M. Pd selaku Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur.

 

Ia melanjutkan, kendati banyak pesantren yang sudah membuka kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, namun beberapa wali santri masih enggan untuk mengembalikan putra-putrinya ke pesantren. Selain itu ada beberapa karakter pesantren yang para santrinya sekolah di luar pesantren, padahal sekolah-sekolah pada umumnya masih melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring.

 

Hal tersebut tentu menjadi kendala tersendiri bagi santri dan pesantren. Sementara kompetensi yang dikembangkan di pesantren dan pola pembelajaran secara sorogan, bandongan, setoran, hafalan, dan lain sebagainya memang cukup berat jika harus ditinggalkan dengan waktu yang cukup lama.

 

“Jika santri terlalu lama di rumah akan ada masalah terkait target pencapaian kompetensi yang akan dituju dan akan mengancam kualitas diri para santri," terangnya.

 

Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Timur ini berharap dengan peluncuran pratform digital santrinet ini, dapat menjawab kesulitan pembelajaran yang dialami oleh para santri.

 

“Karenanya kehadiran platform digital Santrinet ini akan sangat membantu, agar kemudian santri dan wali santri bisa mengatasi problem ini,” pungkas wanita yang juga mantan Ketua Fatayat NU Jawa Timur.

 

Peluncuran platform digital Santrinet ini juga menjadi momentum untuk membuktikan kepada khalayak umum bahwa pesantren sebagai wajah asli Islam di Inonesia harus mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan global termasuk di bidang teknologi.


Parlemen Terbaru