• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Pemerintahan

Buka Acara Kopilaborasi Sambang Pesantren, Bupati Tunjuk Sekda Jadi Ketua OPOP Kab Blitar

Buka Acara Kopilaborasi Sambang Pesantren, Bupati Tunjuk Sekda Jadi Ketua OPOP Kab Blitar
Bupati Blitar, Hj Rini Syarifah saat memberikan sambutan pada Kopilaborasi sambang pesantren di Pondok Pesantren Mambaul Hisan Blitar (Kominfo/NUOJ)
Bupati Blitar, Hj Rini Syarifah saat memberikan sambutan pada Kopilaborasi sambang pesantren di Pondok Pesantren Mambaul Hisan Blitar (Kominfo/NUOJ)

Blitar, NU Online Jatim

 

One Pesantren One Produk (OPOP) Jawa Timur bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur kembali menggelar dialog Kopilaborasi Sambang Pesantren dengan mengupas tentang peran industri kreatif dalam meningkatkan ekonomi pesantren. Kali ini, dialog digelar di Pondok Pesantren Mambaul Hisan dan dibuka secara langsung oleh Bupati Blitar, Hj Rini Syarifah.

 

Bupati Blitar dalam sambutannya menyatakan sangat mendukung program OPOP yang digagas dan menjadi program prioritas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Sebagai bentuk dukungan, pihaknya langsung menunjuk Sekda Kabupaten Blitar, Izul Marom sebagai Ketua OPOP Blitar. Dirinya akan terus mengajak OPD di Blitar yang terlibat langsung untuk sukses OPOP di Blitar di bawah komando Sekda Kabupaten.

 

"Pak Sekda bersama OPD terkait seperti Dekranasda, dinas koperasi, dinas perdagangan, dinas Kominfo, dan Dinas dinas lainnya agar langsung nyekrup membangun OPOP di Blitar," kata bupati membuka acara Kopilaborasi, Selasa (28/9/2021).

 

Program OPOP dinilai Bupati Blitar sebagai program yang luar biasa. Pada program ini para santri diajari tentang berwirausaha. "Setiap perusahaan pasti ada center excelen atau keunggulan. Maka, kepada para santri saya katakan jangan berkecil hati. Para santri harus lebih bertekad kuat dan yakin dengan skill-nya," tuturnya. 

 

Menurutnya, profesi apapun kalau ditekuni akan menjadi sangat luar biasa. Sebab Ketika seseorang memiliki profesi, maka jangan tanggung-tanggung dengan profesi tersebut. Dan hal ini tentu bisa dilakukan oleh santri-santri dengan keterampilan tertentu. Jika di pondok sini dikembangkan pembelajaran bertani, berternak, dan bengkel, maka itulah sebuah skill yang luar biasa yang menjadi modal para santri untuk berwirausaha di hari depan.

 

Sementara itu Sekretaris Tim OPOP Jatim, Mohammad Ghofirin mengapresiasi atas terselenggaranya dialog interaktif kopilaborasi sambang pesantren kali ini. Dengan tema kontribusi wirausaha santri pondok pesantren terhadap perekonomian daerah, diharapkan menjadi semangat baru bagi para wirausahawan santri.

 

"Kami berharap produk-produk pesantren dan alumni pesantren tidak hanya sekedar produk. Namun benar-benar bisa menjadi produk yang unggul dan berkualitas, sehingga dapat diterima oleh pasar lokal, nasional dan internasional," ujar Mohammad Ghofirin saat memberi sambutan.

 

Ghofirin melanjutkan OPOP Jatim ditopang oleh tiga pilar yakni santripreneur, pesantrenpreneur dan sosiopreneur. Dari tiga pilar tersebut santri, pesantren dan alumni pesantren diharapkan mampu membangkitkan perekonomian di Jatim. “Kita ingin meningkatkan kesejahteraan di Jatim, bagaimana caranya? Kita berdayakan pilarnya. Apabila ketiga pilar ini kita berdayakan, insya Allah dampaknya kita harapkan akan meluas ke masyarakat,” terang Ghofirin.

 

"Ketiga pilar tersebut merupakan satu kesatuan ekosistem bisnis pesantren. Dengan demikian diharapkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur akan bangkit dan barakah untuk kita semua," tambah Ghofirin.

 

Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur mengatakan untuk memperkuat keberadaan produk santri melalui OPOP Jatim berbagai upaya dan terobosan dilakukan oleh Diskominfo Jatim. Antara lain dengan mengadakan pelatihan, workshop dan talkshow. Salah satunya talkshow Kopilaborasi yang saat ini digelar di Pesantren Mambaul Hisan Blitar. Hal ini, tentu mempunyai tujuan antara lain membantu meningkatkan wirausaha santri untuk memiliki keterampilan yang memadai. Baik itu kemampuan manajeman, kemampuan koordinasi berbagai kegiatan bisnis, maupun konsep bisnis yang mencukupi.

 

"Melalui dialog Kopilaborasi ini diharapkan wirausaha santri mampu meningkatkan keunggulan dan daya saing yang belum maksimal. Dengan begitu membuat wirausaha santri mampu meraih keunggulan serta daya saing yang berkelanjutan," pungkas Benny.


Pemerintahan Terbaru