• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Pemerintahan

OPOP Jatim Dorong Produk Pesantren yang Berdaya Saing

OPOP Jatim Dorong Produk Pesantren yang Berdaya Saing
Kopilaborasi sambang pesantren. (Foto: NOJ/humas)
Kopilaborasi sambang pesantren. (Foto: NOJ/humas)

Tuban, NU Online Jatim

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur, kembali menggelar dialog Kopilaborasi Sambang Pesantren yang disiarkan secara langsung oleh 500 channel youtube. Kali ini dialog digelar di Pondok Pesantren Langitan Tuban, dengan mengupas Strategi Pemasaran Produk Pesantren.

 

Sekretaris Tim One Pesantren One Produk (OPOP) Jatim, Mohammad Ghofirin, mengapresiasi atas terselenggaranya dialog interaktif kopilaborasi sambang pesantren kali ini. Dengan tema menarik terkait strategi pemasaran, diharapkan menjadi semangat baru bagi para wirausahawan santri.

 

"Acara ini direlay 500 channel Youtube yang tergabung di Asosiasi Youtuber Santri Indonesia (AYSI). Sejak diluncurkan oleh Ibu Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, anggota AYSI semakin banyak," ujar Mohammad Ghofirin saat memberi sambutan, Selasa (29/06/2021).

 

Menurutnya, dirinya selaku Sekretaris OPOP Jatim, mendambakan produk-produk santri, pesantren dan alumni pesantren tidak hanya sekedar produk, namun benar-benar bisa menjadi produk yang unggul dan berkualitas, sehingga dapat diterima oleh pasar lokal, nasional dan internasional . Dikatakannya, OPOP Jatim, ditopang oleh tiga pilar, yakni santripreneur, pesantrenpreneur dan sosiopreneur. Dari tiga pilar tersebut santri, pesantren dan alumni pesantren diharapkan mampu membangkitkan perekonomian di Jatim.

 

“Kita ingin meningkatkan kesejahteraan di Jatim, bagaimana caranya? Kita berdayakan pilarnya, siapa itu? Santri, kita sebut santripreneur. Yang kedua pesantrennya, institusinya, kita sebut pesantrenpreneur, yang ketiga alumninya kita sebut sosiopreneur. Apabila ketiga pilar ini kita berdayakan, insyaAllah dampaknya kita harapkan akan meluas ke masyarakat,” terang Ghofirin.

 

Ketiga pilar tersebut merupakan satu kesatuan ekosistem bisnis pesantren. Dengan demikian diharapkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur akan bangkit dan barakah untuk kita semua.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Langitan Tuban, Abdul Rahman Faqih, berharap acara dialog Kopilaborasi Sambaing Pesantren ini mendapat manfaat yang banyak, dan mendapat keberkahan dari Allah SWT.

 

"Kami mewakili dari para masayikh Pondok Langitan, berterima kasih kepada semua pihak yang ikut serta mendukung terlaksananya kegiatan ini, terutama Ibu Gubernur Khofifah yang begitu banyak memperhatikan dan memajukan ekonomi pondok pesantren," tuturnya.

 

Dikatakannya, berbicara mengenai pondok pesantren dan santri, maka bayangan setiap orang akan tertuju terhadap hal agama dan kehidupan akhirat. Hal itu memang benar adanya, namun bukan berarti urusan dunia tidak begitu diperhatikan.

 

"Kami menekankan pada para santri pengusaha, untuk menjadikan mindset kita, yaitu keberkahan. Profit dari usaha santri harus dilandasi dengan keberkahan atau kebaikan-kebaikan yang banyak kita dapatkan. Artinya, dalam berbisnis, seorang santri bukanlah menghitung berapa omzet yg didapatkan, namun untuk apa omzet yg telah kita dapatkan," katanya.

 

Kepala Bidang Informasi Publik Dinas Kominfo Provinsi Jatim Edi Supaji, mewakili Kepala Diskominfo Jatim mengatakan, untuk memeperkuat keberadaan produk santri melalui OPOP Jatim, berbagai upaya dan terobosan dilakukan oleh Diskominfo Jatim. Antara lain dengan mengadakan pelatihan, workshop dan talkshow. Salah satunya talkshow kopilaborasi yang saat ini digelar di Pesantren Langitan

 

Hal ini, kata Edi, tentu mempunyai tujuan antara lain, membantu meningkatkan wirausaha santri untuk memiliki keterampilan yang memadai. Baik itu kemampuan manajeman, kemampuan koordinasi berbagai kegiatan bisnis, maupun konsep bisnis yang mencukupi.

 

"Melalui dialog kopilaborasi ini diharapkan wirausaha santri mampu meningkatkan keunggulan dan daya saing yang belum maksimal. Dengan begitu membuat wirausaha santri mampu meraih keunggulan serta daya saing yang berkelanjutan," katanya.


Pemerintahan Terbaru