Malang, NU Online Jatim
Ramadhan merupakan bulan yang istimewa. Selain bulan diturunkannya Al-Qur’an, di bulan Ramadhan umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh. Namun, kewajiban tersebut tidak semua orang dapat melakukannya dengan sempurna, khususnya bagi mereka yang menderita penyakit seperti maag.
Bagi penderita penyakit maag, berpuasa atau menahan untuk tidak makan dan minum adalah hal yang sulit. Sebab lumrahnya, penderita penyakit maag dituntut untuk tepat waktu mengkonsumsi suatu makanan atau tidak melewatkan waktu makan.
Menyikapi hal ini, Ahli Gizi dari Rumah Sakit Islam (RSI) Universitas Islam Malang (Unisma) Nur Widyaning R., Dietisien memberikan tips agar nyaman berpuasa bagi penderita maag. Ia mengatakan, pada dasarnya penderita maag memang dianjurkan untuk tidak melewatkan waktu makan, tetapi bukan berarti ia tidak diperbolehkan berpuasa.
Dilansir dari kanal resmi RSI Unisma, pada Ahad (26/03/2023), dirinya menguraikan 4 tips nyaman berpuasa bagi penderita penyakit maag sebagaimana di bawah ini.
1. Hindari tidur lagi setelah sahur
Menurut American Journal og Gastroenterology (2005), penderita maag disarankan menunggu 3 jam setelah makan sebelum berbaring untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
2. Makan secara perlahan
Penderita penyakit maag hendaknya makan secara perlahan. Sebab, itu akan membantu pemecahan molekul makanan dengan baik. Dalam hal ini peran enzim ptyalin akan bekerja secara optimal jika makanan dikunyah secara perlahan
3. Makan secukupnya saat berbuka
Sebaiknya berbuka puasa diawali dengan makanan yang ringan, kemudian dilanjutkan shalat Maghrib, lalu baru makan besar. Jika masih lapar setelah shalat Tarawih bisa mengkonsumsi camilan yang sehat, misal buah kurma, papaya, pisang, dan lainnya.
4. Hindari makanan pemicu sakit maag
Hindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu berbumbu tajam (makanan pedas, makanan asam), dan hindari minuman bersoda atau mengandung tinggi kafein, seperti kopi dan teh.
Semoga keempat tips tersebut bermanfaat untuk semua kalangan, khususnya Nahdliyin yang mengidap penyakit maag.
