• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Pendidikan

Begini Cara Menyimpan Obat yang Benar Ala Apoteker RSI Unisma

Begini Cara Menyimpan Obat yang Benar Ala Apoteker RSI Unisma
Begini cara menyimpan obat yang benar ala apoteker RSI Unisma. (Foto: NOJ/humas)
Begini cara menyimpan obat yang benar ala apoteker RSI Unisma. (Foto: NOJ/humas)

Malang, NU Online Jatim
Obat merupakan zat kimia yang dapat berubah kondisinya oleh udara dan kelembaban. Ini akan mempengaruhi bentuk obat yang akan masuk ke dalam tubuh atau berinteraksi dengan bagian tubuh. Sehingga akan mempengaruhi efek obat dalam pengobatan.


Hal ini luput dari perhatian semua di rumah tangga, dan mungkin tidak disadari bahwa obat telah hilang atau berkurang khasiatnya akibat cara penyimpanan obat yang salah. Selain itu, obat juga dapat berbahaya apabila dimainkan oleh anak-anak.


Suhu penyimpanan obat yakni suhu 25 – 30°C dimaksudkan untuk suhu ruangan biasa, bukan di lemari pendingin. Usahakan suhu ruangan tidak terlalu panas (sejuk atau ber-AC). Suhu 2 – 8°C disimpan dalam lemari pendingin, umumnya obat tidak disimpan dalam freezer. Secara umum, cara penyimpanan tertera pada kemasan obat. Jika informasi tersebut tidak ditemukan, tanyakan pada Apoteker di apotek saat membeli obat atau menebus.


Cara menyimpan obat di rumah. Pertama obat umum tidak melepas etiket pada wadah obat, karena tercantum nama, cara penggunaan dan informasi penting lainnya. Perhatikan dan ikuti aturan penyimpanan pada kemasan. Letakkan obat jauh dari jangkauan anak-anak. Simpan obat dalam kemasan asli dan wadah tertutup rapat. Tidak menyimpan obat di dalam mobil dalam jangka lama karena suhu tidak stabil dalam mobil dapat merusak obat. Perhatikan tanda-tanda kerusakan obat dalam penyimpanan. Misalnya perubahan warna, bau, penggumpalan.


Kedua, obat khusus berbentuk tablet/kapsul tidak boleh disimpan di tempat panas ataupun lembab. Obat berbentuk sirup tidak disimpan di lemari pendingin, melainkan di suhu ruangan (25-30°C) kecuali disebutkan pada kemasan bahwa harus disimpan dalam lemari pendingin atau sirup antibiotik yang sebelumnya dilarutkan air lebih dulu (sirup kering).


Obat yang digunakan melalui anus (suppositoria) atau melalui vagina (ovula) disimpan dalam lemari pendingin, karena dapat meleleh pada suhu ruangan. Obat berbentuk gas/spray tidak boleh disimpan di tempat yang bersuhu tinggi (panas) karena dapat meledak. Obat suntik insulin yang belum digunakan disimpan dalam lemari pendingin. Sedangkan insulin yang sudah digunakan, disimpan pada suhu ruangan.


Sangat penting untuk selalu memeriksa tempat penyimpanan obat di rumah guna memastikan obat yang disimpan masih dalam kondisi baik dan tidak kadaluarsa. Obat yang kadaluarsa tentu akan sangat berbahaya jika dikonsumsi karena sangat berisiko menyebabkan keracunan obat.


Nah teman sehat, ketika sudah terjadi beberapa gejala yang mengindikasi kepada keracunan obat yang parah, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat atau rumah sakit Malang RSI Unisma untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.


Pendidikan Terbaru