Prodi Kesmas Unusa Inisiasi Pesantren Bersahaja di Pondok Sidoarjo
Sabtu, 13 April 2024 | 12:00 WIB

Prodi Kesmas Unusa jalin mitra kerja sama dengan Pondok Pesantren Burhanul Hidayah Krembung, Sidoarjo. (Foto: NOJ/humas)
A Habiburrahman
Kontributor
Surabaya, NU Online Jatim
Program Studi Kesehatan Masyarakat (Prodi Kesmas) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) memulai langkah untuk melebarkan sayap ‘Gerakan Pesantren Bersahaja (Bersih, Sehat, Harmonis, dan Sejahtera)’ di Pondok Pesantren Burhanul Hidayah Krembung, Sidoarjo.
Gerakan ini juga merupakan tindak lanjut kolaborasi pendampingan program kesehatan masyarakat pondok pesantren dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Kali ini, Prodi Kesmas Unusa juga memberikan kesempatan lebih banyak bagi mahasiswa untuk terlibat aktif dalam pengelolaan berbagai intervensi kesehatan masyarakat pesantren sebagai salah satu bentuk inovasi pembelajaran kolaboratif dan partisipatif melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Bina Pesantren.
Ada 14 mahasiswa semester 4 yang telah lolos seleksi MBKM Bina Pesantren bersinergi dengan mahasiswa peminatan promosi kesehatan dan gizi kesmas semester 6 yang mengambil mata kuliah pemberdayaan masyarakat serta pendidikan konsultasi gizi dalam model pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning/PJBL).
Gerakan ini adalah wujud tri dharma perguruan tinggi yang terdiri dari aspek pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang terintegrasi. Perencanaan, penjajakan, dan advokasi ke pihak pondok pesantren telah dilakukan sejak tahun 2023.
Setelah memperoleh respon yang positif, Prodi Kesmas Unusa memulai aktivitasnya pada Maret 2024 dengan melakukan peluncuran Gerakan Pesantren Bersahaja dan serangkaian tahapan analisis situasi kesehatan masyarakat di Ponpes Burhanul Hidayah.
Analisis situasi yang dilaksanakan meliputi skrining, studi dokumen Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren), serta pengisian kuesioner pada laman Sistem Informasi Survei Kesehatan Pondok Pesantren (Siskestren) pada 9 Maret 2024 dan observasi Sanitasi Tempat-Tempat Umum (STTU) serta pengujian kualitas air pada 22 Maret 2024. Setelah itu, hasil yang didapat dari analisis situasi tersebut dipaparkan pada kegiatan Musyawarah Masyarakat Pesantren (MMP).
Skrining kesehatan dilakukan pada 103 sampel dari kalangan santri pada jenjang MTS dan MA, terutama yakni santri yang mukim. Skrining yang tersedia diantaranya yaitu pengukuran berat badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), Lingkar Lengan Atas (LILA), lingkar perut, kadar lemak, penilaian status gizi dan Angka Kecukupan Gizi (AKG), pemeriksaan tekanan darah, ketajaman penglihatan, Hb dan glukosa, serta pemeriksaan fisik anemia.
Pengasuh Pondok Pessantren Burhanul Hidayah, Ustadz Khoirul Anwar sangat menyambut baik segala upaya untuk mewujudkan Pesantren Bersahaja ini. Pihaknya berterima kasih atas apa yang sudah dan akan dilakukan oleh Prodi Kesmas Unusa untuk membantu pesantren ini menjadi lebih baik.
“Semoga kerja sama ini dapat terus berjalan baik dan juga membuahkan hasil yang baik. Kami berharap agar manfaatnya bisa dirasakan semakin luas oleh seluruh warga pondok pesantren, bahkan juga untuk masyarakat sekitar,” harapnya.
Sementara Ketua Prodi Kesehatan Masyarakat Unusa, Dwi Handayani juga mengucapkan terima kasih banyak kepada segenap jajaran Pondok Pesantren Burhanul Hidayah yang sudah berkenan menerima dengan baik sekaligus menjadi mitra kerja sama untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat pesantren.
Terpopuler
1
PCNU Nganjuk Apresiasi 7 Kader Lolos Beasiswa Keagamaan PWNU Jatim
2
Paradoks Palestina: Dukungan Muslim yang Pincang
3
Tidak Menghadiri Undangan Pernikahan Sebab Tak Punya Uang, Bolehkah?
4
Resmi Dilantik, Fatayat NU Magetan Miliki Program Unggulan Mahabah
5
Peduli Lingkungan, MWCNU dan Banser di Bangkalan Bersih-bersih Pelabuhan
6
Kedung Cinet, Merasakan Eksotisme Miniatur Grand Canyon di Jombang
Terkini
Lihat Semua