• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Pendidikan

Program Aksi Bergizi FKes Unusa Sasar Pesantren di Bangkalan

Program Aksi Bergizi FKes Unusa Sasar Pesantren di Bangkalan
Program pengabdian Aksi Bergizi FKes Unusa saat memberikan edukasi kesehatan di Pondok Pesantren Al Hidayah 2 Bangkalan. (Foto: Dok. Humas Unusa)
Program pengabdian Aksi Bergizi FKes Unusa saat memberikan edukasi kesehatan di Pondok Pesantren Al Hidayah 2 Bangkalan. (Foto: Dok. Humas Unusa)

Surabaya, NU Online Jatim
Fakultas Kesehatan (FKes) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mencanangkan program intensif bertajuk ‘Aksi Bergizi, Hidup Sehat Sejak Sekarang untuk Remaja Kekinian’. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat itu salah satunya menyasar Pondok Pesantren Al Hidayah 2 Bangkalan yang dilaksanak pada 9-18 Desember 2022 lalu.


Ketua Tim Pengmas FKes Unusa, Dr Dini Setiarsih menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu kerja sama antara Unusa dengan Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi melalui Program Insentif Pemberdayaan Masyarakat Terintegrasi dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berbasis kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU).


“Acara ini diikuti sebanyak 100 santriwati. Berdasarkan laporan pengasuh pesantren, banyak remaja santriwati tidak senang untuk makan sayur, sehingga membuat banyak santri mengalami malnutrisi seperti kelebihan berat badan,” ungkapnya dalam laman Unusa dilansir pada Rabu (04/01/2022).


Ia menambahkan, selain tidak senang makan sayur, santriwati setempat juga minim melakukan aktifitas fisik seperti berolahraga. “Jadi kami juga memberikan bagaimana pola hidup sehat tidak hanya dari makanan, tapi dari kebiasaan berolahraga,” ujarnya.


Dalam program ini, dosen dan mahasiswa bertugas mengenalkan manfaat dan khasiat daun kelor serta cara membuat teh daun kelor. Bahkan, santriwati juga diberi akses untuk belajar membuat teh dari daun kelor kering atau bubuk secara langsung, sehingga membuatnya antusias mencoba teh tersebut.


“Kami berharap edukasi ini membuat santriwati lebih menyukai dan menyadari manfaat konsumsi sayur, khususnya daun kelor,” kata Dini.


Dosen Program Studi Gizi Unusa ini menyebutkan, pihaknya juga menyiapkan alat kesehatan yang dapat dimanfaatkan dan digunakan di area pondok pesantren. Sebab, diketahui bersama bahwa santri memiliki akses terbatas untuk melakukan aktivitas di luar pesantren.


“Ketika konsumsi makanan sudah diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup, maka diharapkan angka gizi lebih di kalangan santriwati dapat berkurang,” tuturnya.


Sebagai informasi, prevalensi obesitas sentral di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Data Riskesdas 2018 menunjukkan peningkatan tersebut yaitu dari 18,8 persen pada tahun 2017, 26.6 persen pada tahun 2013 dan 31,0 persen pada tahun 2018. Sedangkan menurut data UNICEF menyebutkan satu dari tujuh remaja di Indonesia mengalami obesitas.


Sementara di Pondok Pesantren Al Hidayah 2 Bangkalan sendiri ditemukan ada 3 dari 10 santriwati mengalami kelebihan berat badan (overweight dan obesitas). Faktor penyebab obesitas pada remaja bersifat multifactorial, seperti peningkatan konsumsi makanan cepat saji (fast food), rendahnya aktivitas fisik, faktor genetik, dan lainnya.


Pendidikan Terbaru