• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Pendidikan

RSI Unisma Jelaskan Syarat Berpuasa bagi Ibu Hamil

RSI Unisma Jelaskan Syarat Berpuasa bagi Ibu Hamil
Dokter Spesialis Obgyn RSI Unisma, dr Humaira Rahma Sp.OG. (Foto: NOJ/jatimtimes.com)
Dokter Spesialis Obgyn RSI Unisma, dr Humaira Rahma Sp.OG. (Foto: NOJ/jatimtimes.com)

Malang, NU Online Jatim

Pada masa kehamilan, tentunya penting bagi ibu hamil dalam menjaga asupan nutrisinya. Namun, ketika bulan Ramadhan, apakah ibu hamil diperbolehkan untuk berpuasa?


Dokter Spesialis Obgyn Rumah Sakit Islam Universitas Islam Malang (RSI Unisma), dr Humaira Rahma Sp.OG mengatakan, ibu hamil diperbolehkan untuk berpuasa asalkan dengan beberapa syarat atau catatan khusus.


Menurutnya, untuk diperbolehkan puasa, ibu hamil haruslah dalam kondisi yang fit. Artinya, tidak terdapat banyak keluhan atau bahkan keluhan selama masa kehamilan.


Dalam hal ini pada tri semester 1 kehamilan maupun tri semester 3 kehamilan menjadi waktu yang harus diperhatikan. Pada waktu ini seringkali ibu hamil mengalami mual dan muntah sehingga susah untuk makan dan minum. Akibatnya, tentu asupan nutrisinya sedikit berkurang sehingga tidak disarankan untuk berpuasa.


“Namun sebaliknya, jika pada waktu kehamilan tri semester 1 atau 3 dalam kondisi yang fit dan tidak banyak keluhan mual dan muntah, maka dapat atau boleh menjalankan puasa,” ujarnya.
Begitupun ketika ibu hamil mencoba menjalankan puasa, namun dalam kondisi yang tetap bugar dan tidak terdapat keluhan, maka diperbolehkan untuk berpuasa.


"Jadi istilahnya trial and error dulu. Kalau misalnya satu kali nyoba (puasa) nggak ada masalah, nggak terlalu mual, nggak terlalu lemas berarti boleh untuk lanjut puasa," terangnya.


Sementara itu, pada tri semester 2 kebanyakan tidak terlalu ada keluhan yang dialami ibu hamil. Sebab pada waktu kehamilan ini, fase mual dan muntah sedikit terlewati. Dan saat itu juga kondisi rahim belum membesar dan mendesak lambung ke arah atas.


“Pada tri semester 3 biasanya keluhan mual dan muntah mulai muncul kembali. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi rahim yang mulai membesar dam mulai mendesak lambung ke atas. Sehingga, pada kondisi ini seorang ibu hamil tentunya tidak disarankan berpuasa,” jelasnya.


Berkaitan dengan puasa pada waktu tri semester 3, ibu hamil juga harus memperhatikan tentang berat ideal janin. Ketika dirasa berat janin tidak sesuai dengan usia kehamilan, maka ibu hamil harus segera berkonsultasi ke dokter apakah masih diperbolehkan untuk berpuasa.


"Pada dasarnya selama ibu hamil itu fit tidak ada kondisi kesehatan khusus, dicoba puasa dia tidak banyak keluhan, terus pertambahan berat janinnya normal, maka ibu hamil itu boleh puasa. Tapi sebaiknya tetap berkonsultasi dulu sebelum melakukan puasa," paparnya.


Dan ketika menjalankan puasa, maka bukan hanya memasukkan nutrisi makanan dengan berbuka dan sahur saja dalam kebutuhan kalori. Tetapi ibu hamil harus minum vitamin, dan memenuhi mikronutrien dan makronutrien.


Termasuk juga konsumsi air putih juga sangat penting bagi ibu hamil. Pada prinsipnya, kebutuhan minimal air putih ibu hamil sama dengan orang pada umumnya, yakni 2 sampai 2,5 liter sehari atau lebih.


​​​​​​​"Atau 8 gelas, tapi pembagiannya mungkin bisa diatur. Saat sahur dua gelas minimal, buka 2 gelas minimal. Nanti saat malam hari itu dicicil 4 gelas lagi, kemudian mungkin setelah tarawih 2 gelas lagi, terus sebelum tidur mungkin 2 gelas lagi. Kalau ibu hamil langsung diisi banyak biasanya mereka muntah," tandasnya.


Pendidikan Terbaru