• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Pendidikan

Simak Penjelasan Dokter RSI Unisma terkait Radang Usus Buntu

Simak Penjelasan Dokter RSI Unisma terkait Radang Usus Buntu
Dokter Spesialis Bedah RSI Unisma, dr Dimas Rama Hermawan. (Foto: NOJ/malangtimes.com)
Dokter Spesialis Bedah RSI Unisma, dr Dimas Rama Hermawan. (Foto: NOJ/malangtimes.com)

Malang, NU Online Jatim

Usus buntu menjadi salah satu penyakit yang mungkin kerap ditemui di masyarakat dan mungkin dapat berakibat fatal jika tak segera ditangani. Lalu, apa si penyebab Usus Buntu? Bagaimana yang harus dilakukan masyarakat agar terhindar dari penyakit ini?


Dokter Spesialis Bedah Rumah Sakit Islam (RSI) Universitas Islam Malang (Unisma), dr Dimas Rama Hermawan mengatakan, usus buntu merupakan salah satu organ yang ada atau terhubung dengan usus besar.


"Semua orang punya usus buntu, cuma kalau menimbulkan masalah adalah usus buntu yang meradang. Itu yang disebut Apendisitis, dan setiap orang pasti punya usus buntu," ujarnya yang dilansir dari malangtimes.com, Selasa (23/01/2024).


Penyebab usus buntu yang meradang sendiri pada dasarnya adalah sumbatan dari lubang atau Lumen (saluran di dalam pembuluh tubuh) usus buntu itu sendiri. "Penyebab yang paling banyak adalah kotoran yang mengeras atau disebut Fecalith, langsung menyumbat ke lubang usus buntu, sehingga tersumbat, melebar, bengkak dan meradang," bebernya.


Menurutnya, usus buntu dalam kondisi parah berpotensi bahaya dan dapat mengancam keselamatan jiwa penderitanya. Artinya, kondisi usus buntu yang pecah dapat mengakibatkan kematian.


Kemudian, ada anggapan masyarakat bahwa ketika seseorang makan biji cabai, atau biji jambu dan biji-bijian lainnya, maka dapat berpotensi Usus Buntu. Hal ini dapat juga menjadi salah satu faktor penyebab usus buntu.


"Misalnya makan buah-buahan, ketelan bijinya bisa aja dia nyasar ke situ (biji yang tertelan masuk ke usus buntu), jadi meradang akhirnya," terangnya.


Selain itu, ada juga anggapan dari masyarakat ketika terlalu banyak mengkonsumsi mie instan juga jadi salah satu faktor yang berpotensi menyebabkan Usus Buntu. Anggapan ini mungkin saja dapat menyebabkan Usus Buntu.


“Mengkonsumsi mie instan, berhubungan dengan feses atau kotoran yang mengeras. Sebab, tepung yang notabene menjadi bahan utama mie instan tidak tercerna dengan sempurna. Sehingga, feses ini konsistensinya relatif lebih keras,” jelasnya.


Gejala awal yakni adanya Migration of Pain atau nyeri yang beralih di area ulu hati. Namun terkadang hal ini disalah artikan karena akibat asam lambung yang naik atau pun maag. Gejala lain penderitanya juga dapat mengalami demam yang tinggi. Gejala ini juga banyak disalah artikan merupakan gejala masuk angin. 


Untuk penanganan medis, pertama harus menegakkan diagnosa melalui laboratorium atau USG. Kemudian juga dilakukan pemeriksaan fisik. Sehingga, kalau pada perut kanan bawah ditekan sakit, maka sudah pasti mengalami usus buntu.


Penderita usus buntu yang paling banyak ditemui berobat adalah mereka yang berusia muda. Namun penyebab mereka menderita usus buntu yang meradang jarang karena mengerasnya kotoran atau yang disebabkan biji-bijian. 


Sementara, di usia lanjut, yang lebih dikhawatirkan adalah menderita Tumor. Pada pasien yang usia lanjut, diagnostik lebih banyak pada USG. Namun, ketika klinis sudah jelas, maka tidak perlu USG.


Tindakan penyembuhan pada penderita usus buntu dengan jalan operasi. Usus buntu tersebut kemudian dilakukan pengangkatan. "Selama saya belajar nggak ada pengobatan herbal untuk usus buntu," pungkasnya.


Pendidikan Terbaru