Malang, NU Online Jatim
Tragedi di Stadion Kanjuruhan menyimpan duka yang mendalam serta keprihatinan dari berbagai elemen masyarakat. Keprihatinan serta duka cita atas tragedi tersebut juga disampaikan Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Prof. Dr. H. Maskuri dalam Konferensi Pers secara virtual, Selasa (04/10/2022).
"Unisma menyampaikan prihatin dan duka cita yang mendalam terhadap korban kemanusiaan. Semoga keluarga yang di tinggal oleh korban wafat selalu diberikan kesabaran dan ketabahan oleh Allah SWT," katanya.
Menurutnya, telah kehilangan salah seorang Mahasiswa Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil asal Kraksaan, Probolinggo yang wafat saat tragedi Kanjuruhan. Salah seorang mahasiswa meninggal dunia atas nama Abian Hasiq Rifki yang pada saat ini masih menempuh kuliah di semester satu.
“Kami kemarin sudah mengutus dari dekanat maupun rektorat untuk takziyah kesana untuk menyampaikan rasa duka mendalam kami terhadap mahasiswa yang wafat tersebut," terangnya.
Melalui cerita yang diperoleh dari keluarga korban, pihaknya menyampaikan, almarhum meninggal dengan kondisi sekujur tubuhnya utuh dan baik. "Kami tidak tau, apakah faktor gas air mata atau sebagainya. Yang jelas, kami yang datang kesana mendapat cerita dari orang tuanya bahwa setelah dilihat sekujur tubuhnya tidak ada yang luka, bahkan tidak lebam terkena benturan," jelasnya.
Unisma telah menyiapkan beasiswa bagi anak korban meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan. Bantuan tersebut akan diberikan bagi putra-putri yang berkeinginan dan berniat untuk melanjutkan pendidikan di jenjang perkuliahan pada saat Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun depan maupun bagi mereka yang kini tengah berkuliah dan berstatus sebagai mahasiswa Unisma.
"Unisma akan memberikan beasiswa bagi anak-anak yang orang tuanya menjadi korban. Baik dia yang berkuliah di Unisma atau yang tahun depan ingin kuliah. Kita lihat anak ini serius betul, punya tekad kuat untuk belajar. Terlebih sampai punya prestasi kita akan berikan beasiswa," paparnya.
Dirinya menjelaskan, bentuk beasiswa yang akan diberikan yakni pembebasan biaya SPP. Program bantuan ini merupakan wujud kepedulian dan keprihatinan Unisma kepada para korban maupun keluarganya yang terdampak insiden tersebut. Oleh karenanya, Unisma juga tidak menetapkan kuota tertentu dalam hal ini.
"Ini kepedulian dan keprihatinan kami. Terutama bagi yang orang tuanya wafat di tragedi Kanjuruhan itu. Bantuan ini menjadi bagian dari ikhtiar kami untuk meringankan beban anak-anak yang orang tuanya wafat ketika menonton sepak bola di Stadion Kanjuruhan," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor 4 Bidang Kelembagaan, Publikasi, dan Teknologi Informasi Unisma, Ir Istirochah Pujiwati akan segera menyusun SOP terkait program bantuan beasiswa dan termasuk syarat dan dokumentasi apa saja yang diperlukan oleh calon pendaftar.
“Kami akan membuat pengumuman melalui flyer digital untuk diumumkan di masing-masing fakultas bagi bapak/ibu atau orang tuanya yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan ini. Nanti disertai dengan bukti dokumen bahwa memang benar orang tuanya menjadi korban. Itu yang akan di berikan beasiswa," pungkasnya.
