Sidoarjo, NU Online Jatim
Vaksinasi pada sejumlah kiai dan pengasuh pondok pesantren di Provinsi Jawa Timur telah dimulai sejak 22 Maret 2021 lalu, dengan menggunakan vaksin AstraZeneca.
Para Kiai dan ulama menjadi salah satu prioritas untuk mendapatkan vaksin dikarenakan kegiatannya yang sering bersentuhan dengan masyarakat dan umat, sehingga rentan terpapar Covid-19.
Berpartisipasi dalam pelaksanaan vaksinasi merupakan kewajiban sebagai salah satu upaya agar terhindar dari Covid-19, sekaligus sebagai upaya mempercepat terbentuknya imunitas kelompok.
Pesantren Manba’ul Hikam (Mahika) Putat, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, sebagai salah satu pondok pesantren terbesar di Sidoarjo mulai menjalankan vaksinasi pada selasa (06/04/2021). Vaksinasi yang digelar di komplek Madrasah Mahika ini didukung oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo.
Pengasuh Pesantren Mahika, KH Moch Salim Imron mengimbau kepada masyarakat luas untuk tidak ragu menjalani vaksinasi AstraZeneca.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak ragu melakukan vaksin. Jangan terpengaruh oleh berita-berita yang tidak bertanggung jawab, vaksinku melindungimu dan vaksinmu melindungiku,” kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sidoarjo tersebut.
Sementara itu, Ketua Panitia vaksinasi, HM Bahron Nafi' mengatakan vaksinasi ini menyasar keluarga besar Pesantren Mahika dan masyarakat sekitar dengan waktu pelaksanaan selama satu hari.
"Peserta vaksin hari ini sejumlah 110, terdiri dari pimpinan yayasan, dewan guru, karyawan, dan masyarakat sekitar,” ungkap H Bahron Nafi’ kepada NU Online Jatim.
Dirinya menambahkan, sebelumnya panitia pelaksana telah berkoordinasi dengan Puskesmas setempat terkait perlengkapan yang dibutuhkan untuk vaksinasi.
“Selanjutnya kami juga sudah mengirimkan surat secara tertulis kepada Kepala Dinkes Sidoarjo perihal rencana pelaksanaan vaksinasi ini. Terima kasih kepada Dinkes Sidoarjo yang telah mendukung vaksinasi di pesantren kami,” pungkasnya.
Editor: Risma Savhira