• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Rehat

3 Tradisi Unik Menyambut Idul Adha di Madura, Banyuwangi dan Pasuruan

3 Tradisi Unik Menyambut Idul Adha di Madura, Banyuwangi dan Pasuruan
Tradisi toron warga Madura menuju kampung halaman saat Idul Adha. (Foto: NOJ/denmasdeni.blogspot.com)
Tradisi toron warga Madura menuju kampung halaman saat Idul Adha. (Foto: NOJ/denmasdeni.blogspot.com)

Surabaya, NU Online Jatim

Ada tradisi khas kala memasuki hari raya Idul Adha atau hari raya kurban di Jawa Timur. Kebiasaan tersebut tidak ditemukan di waktu lain, sehingga akan menjadi pemandangan yang berbeda. Dan tentu saja, masing-masing kawasan juga memiliki kekhasan sendiri saat menyambut hari raya Idul Adha besok. 


Berikut 3 tradisi unik menjelang Idul Adha di Madura, Banyuwangi dan Pasuruan sebagaimana dilansir Liputan6.com yang diolah dari berbagai sumber. 

 

1. Toron, Madura

Maksud dari toron adalah tradisi mudik yang dilakukan oleh warga Madura saat Idul Adha. Jika sebagian besar masyarakat Indonesia berbondong-bondong mudik di Idul Fitri, maka warga Madura justru mudik kala Idul Adha. Tak heran bila kawasan Suramadu akan selalu padat menjelang Idul Adha seperti kemarin dan hari ini.


Bagi warga Madura, toron a dapat memperkuat solidaritas untuk saling menjaga silaturahim antarkerabat dan tetangga. Selain itu toron dipercaya akan mengembalikan jatidiri dan kodrat sebagai warga Madura. Sebab toron sendiri merupakan bagian peristiwa budaya yang tidak lepas dari tingkah laku masyarakat (Madura) yang menjalankannya.

 

2. Jemur Kasur, Banyuwangi

Jika di perkotaan memiliki tradisi memasak ketupat untuk menyambut dan merayakan Idul Adha, Banyuwangi mempunyai tradisi unik yang tidak berkaitan dengan lebaran hewan kurban yakni menjemur kasur. Tradisi unik ini biasa dilakukan oleh masyarakat suku Osing. Suku yang tinggal di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi.


Kasur yang dijemur bukanlah kasur biasa, yakni kasur gembil berwarna hitam dan merah. Kasur ini dijemur di depan rumah hingga sore hari serta dipukul-pukul menggunakan rotan atau sapu lidi agar debu yang menempel hilang.


Selain itu tradisi ini dipercaya dapat menjauhkan mereka dari berbagai penyakit dan menjaga keharmonisan rumah tangga


3. Mantenan Sapi, Pasuruan

Tradisi unik mantenan sapi dilakukan oleh masyarakat Desa Wates Tani, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan. Sapi dan kambing yang akan dikurbankan tersebut dihias dengan berbagai aksesoris yang meriah layaknya seorang pengantin.


Seperti kalung bunga tujuh rupa, balutan kain kafan, sorban, dan sajadah. Tradisi unik ini dilakukan bertujuan untuk menghormati hewan yang akan disembelih.


Bagaimana tradisi khas dalam menyambut, saat dan setelah shalat Idul Adha di kawasan Anda?


Rehat Terbaru