• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Tapal Kuda

Bupati Siap Dukung Terwujudnya RSNU di Jember

Bupati Siap Dukung Terwujudnya RSNU di Jember
Bupati Jember siap membantu terwujudnya RSNU, bahkan hingga bisa segera dimanfaatkan. (Foto: NOJ/NDi)
Bupati Jember siap membantu terwujudnya RSNU, bahkan hingga bisa segera dimanfaatkan. (Foto: NOJ/NDi)

Jember, NU Online Jatim

Bupati Jember, Hendy Siswanto menyatakan siap membantu terwujudnya Rumah Sakit Nahdlatul Ulama atau RSNU. Bahkan hingga bisa segera dimanfaatkan.


“Tentunya ini tidak hanya seremonial, tapi segera kita wujudkan,” katanya saat memberikan sambutan pada peresmian pembangunan RSNU, Rabu (18/05/2022). 


Keberadaan rumah sakit ini merupakan milik Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember. Peresmian ditandai dengan peletakan batu pertama gedung yang terletak di Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari.


Menurut bupati, warga Jember sangat membutuhkan rumah sakit karena 13 buah yang ada selama ini tidak mampu untuk menampung orang sakit. Karena itu, pendirian RSNU bak gayung bersambut. 


“Kami tidak hanya mensupport rumah sakitnya saja, tapi operasionalnya nanti. Kami punya ratusan doker spesialis yang akan mensupport RSNU ini,” tegasnya.


Sebelumnya, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf menyatakan bahwa pembangunan RSNU sebagai ikhtiar NU dalam memenuhi kebutuhan Nahdliyin khususnya di bidang kesehatan. Gus Yahya berharap upaya mendirikan rumah sakit ini agar menjadi ikhtiar yang tepat dalam memenuhi kebutuhan warga secara keseluruhan.


“Yang ini kalau kita jalankan sebaik-baiknya, tentu akan membantu beban yang ada di pundak pemerintah, dalam  hal ini pak bupati,” ujarnya.


Sebab, sesungguhnya urusan memenuhi hajat hidup orang banyak itu bukan tanggungjawab NU, namun tanggungjawab pemerintah. Jika banyak orang sakit dan tidak terlayani, itu adalah tanggungjawab pemerintah. Demikian juga misalnya jika banyak warga yang tidak mendapatkan pendidikan, itu pun bukan tanggungjawab NU.


“Kalau banyak fakir miskin dan telantar, siapa yang salah? Ya pemerintah, bukan NU. Karena jelas dalam konstitusi kita bahwa fakir miskin dan yatim piatu dipelihara oleh negara,” jelasnya.


Penulis: Aryudi A Razaq


Tapal Kuda Terbaru