• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Tapal Kuda

Gus Kautsar Punya 3 Jargon Buat Para Santri, Apa Itu?

Gus Kautsar Punya 3 Jargon Buat Para Santri, Apa Itu?
Ulama muda kharismatik berasal dari Pondok Pesantren Al Falah, Ploso, Mojo, Kediri, Jawa Timur, KH. Muhammad Abdurrahman Al Kautsar. (Foto: NOJ/Tangkapan Layar Ngaji Bareng Gus Kautsar dalam Kanal YouTube MWCNU Lumajang)
Ulama muda kharismatik berasal dari Pondok Pesantren Al Falah, Ploso, Mojo, Kediri, Jawa Timur, KH. Muhammad Abdurrahman Al Kautsar. (Foto: NOJ/Tangkapan Layar Ngaji Bareng Gus Kautsar dalam Kanal YouTube MWCNU Lumajang)

Pasuruan, NU Online Jatim
Ulama muda kharismatik berasal dari Pondok Pesantren Al Falah, Ploso, Mojo, Kediri, Jawa Timur, KH. Muhammad Abdurrahman Al Kautsar atau yang akrab dipanggil Gus Kautsar mempunyai tiga jargon untuk para santri, yakni ’santri iku yo ngaji, ngopi, dan ngabdi’. Ketiganya bukan tanpa dasar, ada maksud serta makna tersendiri di baliknya.


Pertama Ngaji, disebutkan Gus Kautsar merupakan aktivitas yang paling sering dan lumrah dilakukan santri. Sebab, mereka melakukannya setiap hari, baik saat mengulang pelajaran (mutholaah), musyawarah, maupun mudzakaroh.


Santri itu mengaji karena basic, sumber kegagalan baik pada hal-hal yang bersifat duniawi maupun ukhrowi (akhirat) adalah kebodohan. Bagaimana bisa beribadah kepada Allah jika kita bodoh?,” ujarnya.


Menurutnya, upaya pendekatan diri seorang hamba kepada penciptanya (Allah) tanpa mengetahui seperti apa ilmunya akan sangat membahayakan. Kedua ngopi, yakni kemauan untuk menerima perbedaan pendapat. Santri harus meyakini bahwa pendapat serta apa yang dilakukannya benar. Namun, hal tersebut jangan sampai menjadikannya lupa, ada potensi di mana pendapat orang lain juga benar.


“Ini pentingnya ngopi untuk bisa menerima pendapat orang lain,” terangnya dalam ceramah yang ditayangkan pada kanal YouTube S.A Official yang ditonton Selasa (10/01/2023).


Lebih lanjut, putra KH. Nurul Huda Djazuli Ploso itu menjelaskan, aktivitas ketiga yakni ngabdi yang merupakan wujud khidmah kepada almamater, guru, serta para masyayikh. Mengabdi dapat dilakukan saat masih berada di pesantren, bahkan setelah menjadi alumni.


“Kalau santri tidak punya jiwa khidmah dan tidak siap berbakti kepada almamater dan guru-gurunya, berarti dia sudah sedikit luput dari kesantriannya,” jelasnya.


Dalam kesempatan tersebut, Gus Kautsar berpesan pada para santri agar senantiasa belajar menjadi seseorang yang berilmu serta maksimal dalam mengamalkan ilmunya. Gus Kautsar juga menyampaikan pesan sang ayah yang menyebutkan bahwa NU ialah satu-satunya jamiyah tempat menitipkan anak baik di dunia maupun di akhirat.


“Kecintaan kepada NU adalah kecintaan yang mutlak karena masyayikh kita semuanya di sana. Masyayikh tegas tidak memperbolehkan alumni berkhidmah di jamiyah manapun yang bergerak di bidang keagamaan selain di NU,” tandasnya.


Tapal Kuda Terbaru