• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Tapal Kuda

JQHNU Lumajang Bahas Kemuliaan Menghafal Qur'an

JQHNU Lumajang Bahas Kemuliaan Menghafal Qur'an
Ustadz Muhammad Sa'id al-Hafizh saat menjelaskan kemuliaan menghafal Al-Qur'an. (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)
Ustadz Muhammad Sa'id al-Hafizh saat menjelaskan kemuliaan menghafal Al-Qur'an. (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)

Lumajang, NU Online Jatim
Al-Qur'an menjadi mukjizat yang masih lestari dan bisa dinikmati umat Islam hingga hari ini. Kelestarian dan keaslian Al-Qu'ran telah dijamin Allah melalui para penghafalnya yang tersebar di seluruh dunia terutama Indonesia.

Hal itulah yang disampaikan Ustadz Muhammad Sa'id al-Hafizh selaku Kordinator Bidang Tahfizh Pengurus Cabang (PC) Jam'iyyatul Qurra' Wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Kabupaten Lumajang dalam program ‘Satu Jam Bersama JQHNU Lumajang’ pada Sabtu (02/10/2021). Kegiatan dilaksanakan di studio Media Center An-Nahdlah (MCN) gedung NU I Jalan Alun-alun Timur Lumajang.

 

"Dari beberapa dalil Al-Qur'an dan hadits yang saya baca, orang hafal Al-Qur'an itu mendapat kemulian dijamin surga, mati husnul khatimah, bisa memberi syafaat kepada 10 keluarganya yang divonis masuk neraka. Tapi kemuliaan itu didapat syaratnya ya hafalannya dijaga, dan tentunya mengamalkan isinya," jelas ustadz yang juga hafizh Al-Qur'an tersebut.

 

Ustadz Sa'id, begitu ia biasa dipanggil, menjelaskan demi menjaga hafalan itu dirinya bersama pengurus lain menyiapkan wadah khusus hafizh-hafizhah di Lumajang agar semangat dalam mempertahankan dan menjaga hafalan.

 

"Setiap bulan kita sudah mempunyai kegiatan khatmil untuk penghafal Al-Qur'an di Lumajang,” katanya.

 

Demikian pula rutinan Ahad Kliwon Anjangsana, Ahad Pon, khatmil Qur'an serentak se-kabupaten setiap Ahad Pahing, Jumat Pon di kantor NU. Karena itu dirinya mengajak yang hendak bergabung.

 

Lebih jauh Ustadz Sa'id mengingatkan kepada para pemirsa untuk berhati-hati jika meletakkan keluarganya di lembaga tahfizh, karena akhir-akhir ini marak lembaga yang menawarkan program menarik namun disisipi pemikiran radikal.

 

"Yang terpenting lagi jika ingin mendapat kemuliaan dalam menghafal Al-Qur'an, ya harus betul-betul mengamalkan isinya, untuk itu cari pesantren-pesantren kiai-kiai NU insyaallah aman,” katanya. 

 

Dirinya menceritakan Ibnu Muljam yang hafal Al-Qur'an tapi karena kepahamannya salah, paham radikal, namun akhirnya membunuh Sayyidina Ali.


Program ‘Satu Jam Bersama JQHNU Lumajang’ adalah program yang tayang setiap Sabtu dengan menampilkan beberapa bidang garapan JQHNU Lumajang. Program antara lain ada tilawah, tahfizh, kaligrafi dan metode baca cepat Al-Qur'an ‘Tartila’.


Penulis: Sufyan Arif


Editor:

Tapal Kuda Terbaru