• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Tapal Kuda

Kader Fatayat NU Genteng Banyuwangi Diajari Bikin Produk Kuliner

Kader Fatayat NU Genteng Banyuwangi Diajari Bikin Produk Kuliner
Pelatihan kuliner oleh Fatayat NU Genteng, Kabupaten Banyuwangi. (Foto: NOJ/VY)
Pelatihan kuliner oleh Fatayat NU Genteng, Kabupaten Banyuwangi. (Foto: NOJ/VY)

​​​​​Banyuwangi, NU Online Jatim

Balakangan ini istilah tetap produktif meski di rumah saja seakan menjadi penyemangat tersendiri bagi masyarakat selama masa pandemi. Itu juga yang memacu Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama Genteng, Kabupaten Banyuwangi, membekali kadernya tetap mandiri di masa pandemi.

 

Bekal keterampilan yang ditularkan Fatayat NU Genteng kali ini ialah dengan pelatihan kuliner di Kecamatan Genteng Gazebo selama tiga hari, dari 1 sampai 3 April 2021. Bekerjasama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga kabupaten setempat, pelatihan kuliner ini menghadirkan tukang masak andal.

 

“Tujuan kami ingin membekali kaum pemuda menghadapi masa pandemi. Kuliner bagi saya menjadi sangat penting sekali untuk membangun ekonomi. Apalagi peluang bisnis kuliner 40 persen di Genteng lebih tinggi dibandingkan di pusat Kabupaten Banyuwangi,” kata Ketua PAC Fatayat NU Genteng Umi Kulsum kepada NU Online Jatim, Ahad (04/04/2021).

 

Pelatihan kuliner ini awalnya hanya dihadiri 10 peserta. Namun karena permintaan dari Dispora untuk menambah kuota, sehingga peserta ditambah menjadi 35 orang, yang terdiri dari Desa Kaligendo, Desa Setail, Desa Genteng Kulon, Desa Genteng Wetan, dan Desa Kembiritan.

 

“Pelatihan di hari pertama, peserta praktek membuat pizza dan roti canai. Sedangkan hari kedua membuat kebab turki dan nastar, di hari ketiga membuat fruits tartle,” ujar Kulsum.

 

Selesai pelatihan kuliner akan ada tindaklanjut dari PAC Fatayat Genteng untuk menjembatani peserta yang memiliki usaha dengan dinas dan DPRD setempat. Tidak harus dibuatkan toko, para peserta akan difasilitasi dan diajari memasarkan kuliner karya mereka secara online.

 

“peserta yang punya semangat usaha akan dicatat biodatanya dan akan dibentuk KOKMAS (kelompok masyarakat) yang terdiri dari 1 desa 10 orang yang nantinya akan dilaporkan ke dinas dan DPR untuk mendapat anggaran,” kata Kulsum.

 

Editor: Nur Faishal


Tapal Kuda Terbaru