• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Tapal Kuda

Katib NU Pasuruan Sebut Workshop Aswaja adalah Ajang Kaderisasi

Katib NU Pasuruan Sebut Workshop Aswaja adalah Ajang Kaderisasi
Katib Syuriah NU Pasuruan, KH Muhib Aman Ali saat menjelaskan reaktualisasi kurikulum Aswaja di Aula PCNU Kabupaten Pasuruan. (Foto: NOJ/Mokh Faisol)
Katib Syuriah NU Pasuruan, KH Muhib Aman Ali saat menjelaskan reaktualisasi kurikulum Aswaja di Aula PCNU Kabupaten Pasuruan. (Foto: NOJ/Mokh Faisol)

Pasuruan, NU Online Jatim

Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Kabupaten Pasuruan menggelar Workshop Reaktualisasi Kurikulum Aswaja Untuk Madrasah Diniyah di Aula KH Ahmad Djufri Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kabupaten setempat, Rabu-Kamis (12-13/07/2023).


Katib Syuriah PCNU Kabupaten Pasuruan, KH Muhib Aman Ali mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah ajang mencetak kader-kader NU khususnya di bidang Aswaja dan ke NU an.


"Setiap lembaga harus mempunyai mentor Aswaja dan ke NU an agar membendung masuknya paham radikalisme," ujarnya.


Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Kabupaten Pasuruan harus bisa mencetak kader-kader NU di bidang Aswaja dan ke NU an. Hal ini lantaran masih kekurangan orang-orang yang menekuni di bidang tersebut.


"Banyak orang yang tidak mengerti tentang fikrah NU. Untuk merespon hal itu, kita harus masifkan kaderisasi Aswaja dan ke NU an," terangnya.


Menurutnya, latar belakang NU didirikan untuk membentengi ajaran Aswaja, agar apa yang diajarkan oleh Walisongo dan para ulama tidak hilang karena munculnya aliran-aliran radikal pada waktu itu.


"NU di dirikan untuk membendung faham radikalisme yang berdekatan dengan jatuhnya Kholifah Usmani dan mekkah jatuh kepada wahabi. Padahal, ulama Indonesia sanad keilmuan berada di Mekkah," jelasnya.


Gus Muhib menjelaskan, semua ulama-ulama nusantara sanand kelimuannya sambung kepada Syah Zaini Dahlan, Habib Husein Al Habsyi dan Habib Alwi Assegaf Makkah yang pada waktu itu di kuasai oleh wahabi.


"Hampir semua ulama nusantara sanadnya sama. Contoh KH Nawawi Sidogiri, KH Hasyim Asy'ari, KH Abdul Hamid Pasuruan, KH Sholeh Darat dan lain sebagainya," paparnya.


Pasca Wahabi menguasai Mekkah, banyak tokoh Aswaja yang tidak diperbolehkan mengajar di Masjidil Haram, jika tidak mereka akan di tangkap oleh pemerintah setempat.


"Pentingnya kaderisasi Aswaja dan ke NU an yakni untuk tetap menjaga amalan-amalan yang diwariskan oleh muassis jam'iyyah Nahdlatul Ulama," tutupnya.


Tapal Kuda Terbaru