• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Tapal Kuda

Ketua NU Situbondo Prihatin Puluhan Pelajar Sayat Tangan Sendiri

Ketua NU Situbondo Prihatin Puluhan Pelajar Sayat Tangan Sendiri
Ketua PCNU Situbondo, KH Muhyiddin Khotib menyayangkan kejadian pelajar menyayat tangan sendiri di Situbondo. (Foto: NOJ/Ist)
Ketua PCNU Situbondo, KH Muhyiddin Khotib menyayangkan kejadian pelajar menyayat tangan sendiri di Situbondo. (Foto: NOJ/Ist)

Situbondo, NU Online Jatim

Ada kejadian memprihatinkan di kawasan  Situbondo. Setidaknya ada 11 siswa sekolah dasar di kawasan ini yang menyayat tangan sendiri atau self harm setelah meniru postingan di media sosial (medsos).


Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Situbondo, KH Muhyiddin Khotib memprihatinkan kejadian ini dan mendesak agar kepala sekolah atau kasek melakukan pemetaan. Demikian pula melanjutkan dengan menelusuri mengapa kasus self harm dapat terjadi.


"Catatan atau imbauan saya, guru dan kasek perlu untuk memetakan, mengapa ini bisa terjadi," kata Kiai Muhyiddin sebagaimana dilansir Surya, Kamis (05/10/2023).


PCNU Situbondo tidak mau berspekulasi terkait hal tersebut karena menduga banyak faktor yang memicu kejadian itu. Salah satunya memperkirakan ada siswa yang membawa benda tajam ke sekolah serta bebasnya interaksi dengan pedagang di luar sekolah yang menyediakan alat tersebut.


"Itu bisa terjadi, tetapi yang jelas membutuhkan kontrol yang ekstra," kata Kiai Muhyiddin.


Oleh sebab itu, dirinya mendesak agar kejadian tersebut dapat dicegah dan tidak merembet ke kawasan lain. Demikian pula penelusuran mengapa kejadian tersebut terjadi juga harus dilakukan.


"Karena itu kami meminta agar dicari penyebabnya, supaya perbuatan itu tidak ditemukan pada yang lain dan sekolah lain," harapnya.


Pada saat yang sama, Kiai Muhyiddin mengemukakan bahwa dari kejadian ini hendaknya menyadarkan berbagai kalangan terkait pendampingan hukum kepada peserta didik.


"Pendampingan dan bimbingan sangat penting, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah, harus diusut pihak berwajib," tegasnya.


Dikonfirmasi terpisah, Pj Kepala Dinas Pendidikan Situbondo, Siti Aisyah mengatakan bahwa pihaknya akan menggandeng orangtua atau wali murid dalam meningkatkan pengawasan pada anak didik.


"Kalau di sekolah menjadi tanggung jawab sekolah, sedangkan di rumah jadi tanggung jawab orang tua," katanya.


Hingga kini, pihaknya telah mengumpulkan seluruh koordinator wilayah (korwil), agar sekolah-sekolah lebih meningkatkan pemgawasan.


"Ini bukan keteledoran sekolah, tetapi anak-anak sendiri yang menirunya melalui medsos dan kebetulan ada yang menjual alat (self harm) itu di sekolah," jelasnya.


Siti Asiyah menerangkan, tidak ada motif yang dilakukan para siswa itu, melainkan hanya mencoba dan meniru.


"Sejak awal kita sudah mencari tahu, dan hasilnya mereka hanya mencoba dan meniru," terangnya.


Dikatakan, pihaknya berharap semua elemen bisa mengawasi anak-anal didik, baik guru, wali murid dan masyarakat.


"Pendidikan anak menjadi tanggung jawab bersama, baik guru, wali murid atau masyarakat," tandasnya.


​​​​​​​Sedangkan Bupati Situbondo mengaku belum mengetahui kejadian ini. 


Editor:

Tapal Kuda Terbaru