KH Zulfa Mustofa: NU Laksana Pohon yang Mengakar di Bumi
Jumat, 24 Januari 2025 | 21:11 WIB
Moh. Khoirus Shadiqin
Kontributor
Probolinggo, NU Online Jatim
Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Zulfa Mustofa mengatakan, NU laksana sajaratun toyyibah atau pohon yang baik. Hal ini terlihat dari kiprahnya yang memasuki usia 102 tahun tapi tetap mengakar di bumi dan cabang sampai rantingnya menjurus ke penjuru belahan dunia.
Penegasan ini disampaikan Kiai Zulfa saat Peringatan Harlah ke-102 NU sekaligus pembukaan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, Jum’at (24/01/2025).
"Alhamdulillah, pertama di usia NU yang ke 102 tahun ini laksana pohon. Sajaratun toyyibah, dia adalah pohon baik yang ditanam oleh muassisnya pada 102 tahun yang lalu. Dia ibarat pohon mengakar menghujam ke bumi, kemudian cabang rantingnya menjurus ke seluruh tempat penjuru dunia,” katanya.
Bahkan, lanjut Kiai Zulfa, dari saking kuatnya NU cabang rantingnya ada luar negeri. Lebih dari itu kabar baiknya beberapa NU yang ada di luar negeri telah menunjukkan trend positif, misalnya telah memiliki beberapa masjid seperti halnya di Jepang dan Korea.
"Kalau tadi Ibu Khofifah berbicara duren maka saya juga bangga melihat perkembangan-perkembangan NU di seluruh dunia. Alhamdulillah, NU misalnya di jepang sekarang sudah punya masjid cukup banyak di Jepang, di Korea demikian pula," terangnya.
Menurut Kiai Zulfa, hal ini dapat terjadi karena NU mampu memposisikan diri sebagai rumah besar bagi seluruh kalangan, baik sesama muslim, bahkan dengan non muslim sekalipun. Ia menyebut, Rakerwil yang dilaksanakan hari ini menjadi salah satu bukti bahwa NU dapat merangkul semua golongan.
"Pertanyaannya, kenapa NU bisa eksis selama 102 tahun ini, karena NU bisa memposisikan diri sebagai rumah besar dan payung besar untuk seluruh rakyat Indonesia, baik orang Islam maupun orang yang bukan Islam. Mereka merasa nyaman dengan NU, inilah hebatnya NU," ungkapnya.
Selain itu, eksis dan besarnya NU seperti saat ini karena keistiqamahannya dalam melanjutkan visi yang digariskan oleh muassisnya NU yang tujuannya akan terus membawa kemaslahatan untuk umat, untuk negeri bahkan untuk peradaban dunia.
Kiai Zulfa menjelaskan bahwa setiap zaman ada tantangan yang berbeda-beda. Pada zaman KH Hasyim Asy'ari, Mbah wabab dan Mbah Bisri berbeda dengan sekarang. Kiai Zulfa mengaku, tantangan saat ini dimana zaman sudah semakin maju, mau tidak mau NU sebagai organisasi harus mengikuti perkembangannya.
"PBNU misalnya melalui program digitalisasinya sudah mulai membangun bagaimana NU menjadi organisasi yang maju mengikuti perkembangan zaman. Pengurusnya mulai PBNU mulai ranting diminta untuk serba digital," tandasnya.
Ia berharap, Rakerwil PWNU Jatim mampu menjawab segala kebutuhan masyarakat. Indeks kepuasan masyarakat berbanding lurus dengan sejauh mana NU mampu melayani segala kebutuhan masyarakat. Bahkan, sejak dulu NU telah disejajarkan dengan kiprah TNI-Polri yang memiliki visi melayani, mengayomi dan melindungi.
Terpopuler
1
PCNU Nganjuk Apresiasi 7 Kader Lolos Beasiswa Keagamaan PWNU Jatim
2
Resmi Dilantik, Fatayat NU Magetan Miliki Program Unggulan Mahabah
3
Peduli Lingkungan, MWCNU dan Banser di Bangkalan Bersih-bersih Pelabuhan
4
Ngaji Sewelasan Lesbumi NU Malang Bahas Transformasi Aksara di Pesantren
5
Kick Off Pelatihan Starline 2025, Lompatan Besar bagi LP Ma’arif NU Jatim
6
Khidmat dan Haru, MI At-Taqwa Bondowoso Wisuda 290 Santri
Terkini
Lihat Semua