• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Madura

Kiai Zulfa Mustofa: Shalawat Nabi dan Syiiran Versi Daerah Jadi Ciri Khas NU

Kiai Zulfa Mustofa: Shalawat Nabi dan Syiiran Versi Daerah Jadi Ciri Khas NU
Kiai Zulfa Mustofa saat memberi tausiyah di peringatan Isra' Mi'raj, Tasyakuran 1 Abad NU dan Peresmian 100 Cabang KSPP BMT Nuansa Umat Jawa Timur, Kamis (09/03/2023). (Foto: NOJ/Firdausi)
Kiai Zulfa Mustofa saat memberi tausiyah di peringatan Isra' Mi'raj, Tasyakuran 1 Abad NU dan Peresmian 100 Cabang KSPP BMT Nuansa Umat Jawa Timur, Kamis (09/03/2023). (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Wakil Ketua Umum (Waketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa mengatakan, warga NU tidak hanya mengenal shalawat nabi yang masyhur, tetapi ada pula shalawat nabi yang digubah oleh seorang ulama yang alim dengan menggunakan bahasa daerahnya masing-masing.

 

Dalam tasuiyahnya, Kiai Zulfa menggambarkan kepada jamaah, setiap datang ke sebuah daerah, tolak ukur seseorang agar diketahui identitasnya sebagai warga NU melalui qunut, shalawatan sebelum shalat fardhu, dzikir keras, doa, dan salam-salaman. 

 

Dilanjutkan, ketika ia berkunjung ke Nusa Tenggara Barat (NTB), ternyata Nahdliyin di sana memiliki shalawat NU yang dibaca setiap hari dengan menggunakan bahasa daerah. Shalawat tersebut dibuat oleh Tuan Guru Haji (TGH) Muhammad Shaleh Hambali, seorang ulama pertama yang menyebarkan NU di era 1950-an.

 

"Jika Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf punya syiir ijo-ijo benderane NU, bintang songo gambare NU dan seterusnya. Ternyata di NTB memiliki shalawat dan syiir berbahasa daerah," ujarnya dalam kegiatan Peringatan Isra' Mi'raj, Tasyakuran 1 Abad NU dan Peresmian 100 Cabang Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan (KSPP) Syariah Baitul Mal wa Tamwil (BMT) Nuansa Umat Jawa Timur, Kamis (09/03/2023).

 

Saat tahu artinya dari TGH Turmudzi Badaruddin seorang ulama NTB yang terkemuka dan berusia 85 tahunan, Kiai Zulfa terkesima karena memiliki arti yang dalam.

 

"Nahdlatul Ulama pusaka alim ulama, Nahdlatul Ulama warisan alim ulama, saya tak akan lepas memegang ajaran NU sampai saya mati," terangnya sambil mensyiirikan shalawat TGH Muhammad Shaleh Hambali.

 

Diketahui, selain meresmikan 100 Cabang BMT Nuansa Umat Jawa Timur, Kiai Zulfa juga meresmikan aula Graha NUansa yang dijadikan tempat tasyakuran 1 Abad NU dan meresmikan Swalayan NU Gapura, Sumenep, sambil belanja.


Madura Terbaru