Moh. Khoirus Shadiqin
Kontributor
Sumenep, NU Online Jatim
Kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang saat laga antara Arema FC melawan Persebaya pada Sabtu (01/10/2022) dapat dijadikan pelajaran.
Pernyataan itu disampaikan Kiai Zulfa di acara Sumenep Bershalawat yang diadakan oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kota, Sumenep yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep. Acara dipusatkan di depan gerbang Labeng Mesem Pendopo Keraton Sumenep, Ahad (02/10/2022).
"Negeri kita memang belum sempurna. Kita harus bersedih, baru tadi malam ada tragedi yang membuat kita berduka. Masyarakat ricuh karena sepak bola," ucapnya.
Ia meminta agar penonton sepak bola bisa menerapkan akhlak yang baik seperti halnya menghadiri maulid Nabi.
"Pecinta sholawat selalu hadir karena cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Karena mereka yang hadir karena cinta. Kalau bicara sholawat kita bicara soal cinta," jelasnya.
Menurutnya, bagi orang yang tidak suka terhadap shalawat dan peringatan maulid Nabi akan kebingungan melihat euforia pecinta sholawat yang selalu riang gembira mensyairkan kata-kata cinta kepada Nabi Muhammad SAW.
"Orang yang tidak suka suka maulid mereka bingung melihat para pecinta rasul dengan gembira. Tapi itulah cinta, tidak bisa dihakimi dan tidak bisa dihukumi," pungkasnya.
Telah dilakukan penyuntingan pada artikel ini, pada (4/10/2022).
Terpopuler
1
Seleksi Ansor Magang Jepang 2025 Dibuka, Simak Ketentuannya
2
Diresmikan Bupati, Gedung MWCNU di Bangkalan Diharap Jadi Penggerak Organisasi
3
PMII Rayon Ibnu Aqil Gelar PKD ke-31 di Singosari, Cetak Kader Intelektual Progresif dan Militan
4
Ratusan Santri Pagar Nusa Malang Meriahkan Kejurcab III
5
Pesantren Miftahul Huda Doho Madiun Ulang Tahun Ke-10, Kini Dirikan SMP
6
Tingkatkan Kompetensi Guru, LP Ma’arif NU Blitar Gelar Workshop Deep Learning
Terkini
Lihat Semua