• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Tapal Kuda

Kiai Sadid Rais PBNU Hadiri Peletakan Batu Pertama Pesantren Assunniyah 7

Kiai Sadid Rais PBNU Hadiri Peletakan Batu Pertama Pesantren Assunniyah 7
Kiai Sadid, Rais PBNU, menghadiri peletakan batu pertama Pesantren Assunniyah 7 di Lumajang. (Foto: NOJ/Sufyan Arif)
Kiai Sadid, Rais PBNU, menghadiri peletakan batu pertama Pesantren Assunniyah 7 di Lumajang. (Foto: NOJ/Sufyan Arif)

Lumajang, NU Online Jatim

KH Ahmad Sadid Jauhari, Rais Syuriyah PBNU, menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Assunniyah 7 di Desa Bedayutalang, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Rabu (23/03/2022).


Acara ini juga dihadiri jajaran Syuriah dan Tanfidziyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Senduro, juga sejumlah pemerintah Kecamatan Senduro dan Pemerintah Desa Bedayutalang beserta masyarakat setempat.


Hisyam Faruq selaku ketua panitia pembangunan menuturkan, dibangunnya pesantren di sana berawal dari seorang dermawan yang tidak mau disebutkan namanya yang mewakafkan tanahnya untuk digunakan sebagai lembaga pendidikan.


"Akhirnya saya sowankan kepada Kiai Sadid dan dibangun lah pesantren di sini. Selain itu, kita juga bentuk panitia lokal dari Desa Bedayutalang dan juga panitia dari Alumni Assunniyyah," kata Hisyam kepada NU Online Jatim.


Wakil Ketua MWCNU Senduro itu menambahkan, pesantren yang baru akan dibangun itu menginduk kepada Pondok Pesantren Assunniyyah di Kencong, Kabupaten Jember, dan untuk sistem yang digunakan nanti sesuai kebutuhan masyarakat setempat.


"Namun, amanat Kiai Sadid nanti akan dibuat yayasan agar ruang dakwahnya semakin luas, jadi bisa saja nanti ada lembaga formalnya dan program Tahfidz Al-Qur'an, sesuai kebutuhan nanti," imbuhnya.


Sementara itu, dalam tausiyahnya Kiai Sadid menjelaskan bahwa pesantren dan lembaga formal dengan nama Assunniyyah juga sudah dibangun di banyak tempat di luar Jember, bahkan hingga luar Jawa seperti Kalimantan, Sumatra, Anambas, dan daerah lainnya.


"Semuanya dikelola oleh alumni dan di sini ini, di Assunniyyah 7, kami sengaja memberikan nama yang sama dengan yang di induk agar ada hubungan emosional lebih kuat dan kami ketika memberi instruksi pantas karena satu almamater," tandas Kiai Sadid.


Tapal Kuda Terbaru