• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Tapal Kuda

Kiai Sadid Jauhari Kisahkan Kedermawanan Sayyid Muhammad

Kiai Sadid Jauhari Kisahkan Kedermawanan Sayyid Muhammad
KH Ahmad Sadid Jauhari, Pengasuh Pondok Pesantren Assunniyyah Kencong, Jember. (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)
KH Ahmad Sadid Jauhari, Pengasuh Pondok Pesantren Assunniyyah Kencong, Jember. (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)

Jember, NU Online Jatim

Pengasuh Pondok Pesantren Assunniyyah Kencong, Jember KH Ahmad Sadid Jauhari mengisahkan kedermawanan Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki Al Hasani (selanjutnya disebut Sayyid Muhammad). Kisah-kisah tersebut disampaikan Kiai Sadid saat wisuda perdana Ma'had Aly Assunniyyah Kencong Jember pada Senin (21/03/2022).


Kiai Sadid yang menimba ilmu di Makkah merasakan betul bagaimana dermawannya Sayyid Muhammad terutama kepada santri yang menimba ilmu. Disebutkan, Sayyid Muhammad yang biasa disapa Abuya oleh santrinya ini setiap bulan memberikan uang saku sebanyak 300 Riyal (setara Rp1,1 juta) kepada semua santri yang mukim.


"Itu masih dikasih makan oleh beliau, sehingga saya dan teman-teman dulu bisa membeli kitab yang lumayan banyak dari sisa uang yang diberikan Abuya. Saking banyaknya, ketika saya pulang, sebagian kitab saya tinggal di sana karena tidak bisa bayar timbangannya," tutur kiai yang juga Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.


Kiai Sadid melanjutkan, santri Sayyid Muhammad waktu itu yang mukim berjumlah sekitar 50 orang, belum lagi santri dari luar yang tidak mukim dan pasti mendapat uang transport darinya. Padahal, menurut Kiai Sadid, Sayyid Muhammad hidupnya sangat sederhana, bahkan banyak keluarga yang menjadi tanggungannya.


"Sehingga ketika memberi uang ke santri uang beliau sampai habis, kadang untuk urusan dapur beliau hutang ke santri, ya kita berikan dan biasanya beliau membayarnya lebih banyak. Itu uang pribadi beliau bukan uang bantuan pemerintah," imbuh Kiai Sadid.


Menurutnya, kedermawanan Sayyid Muhammad bukan hanya tentang materi. Dalam mendidik akhlak dan ilmu kepada santri-santrinya, Sayyid Muhammad sangat luar biasa. Pernah suatu hari ada seorang santri yang sempat diundang oleh Gubernur Makkah dan membawa pesangon saat kembali ke pesantren.


"Hai sini, apa yang kau bawa itu, kata Abuya. Dia kemudian menunjukkan amplop berisi 5000 Riyal, diambil amplop itu. Pas ada orang Negro sowan oleh Abuya amplop ini diberikan semua, kata santri ini waduh uang saya dikasihkan semua," ujar Kiai Sadid sambil tersenyum.


Hal itu dimaksudkan Sayyid Muhammad agar santri jangan sampau ta’alluq bil fulus atau mempunyai ketergantungan dengan uang. Selain itu, juga agar selalu bersyukur seperti yang dilakukan Sayyid Muhammad.
 


"Itu pelajaran dari Sayyid Muhammad. Masyaallah, kalau sudah waktunya rezeki datang, ya pasti datang," pungkasnya.


Tapal Kuda Terbaru