• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Tapal Kuda

Kiai Sadid Ingatkan Nahdliyin Cara Mengingat Mati yang Benar

Kiai Sadid Ingatkan Nahdliyin Cara Mengingat Mati yang Benar
KH Ahmad Sadid Jauhari, Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. (Foto: NOJ/Sufyan Arif)
KH Ahmad Sadid Jauhari, Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. (Foto: NOJ/Sufyan Arif)

Lumajang, NU Online Jatim

KH Ahmad Sadid Jauhari, Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), mengingatkan warga NU bagaimana cara mengingat mati yang benar. Mengingat kematian memang sebuah anjuran Rasulullah SAW, namun ketika ini dilakukan hanya sekedar mengingat mati tanpa dibekali ilmu, maka mengingat kematian tidak akan berefek apa-apa pada dirinya.


Hal itu dijelaskan Kiai Sadid saat menyampaikan ceramah pada acar peringat Haul ke-31 KH Baidlowi Pendiri Pondok Pesantren (Pon Pes) Al-Azizi Kandangtepus Senduro, Ahad (20/03/2022). Kiai Sadid menuturkan pandemi beberapa waktu lalu membuat banyak orang ingat mati bahkan takut mati hingga berusaha semaksimal mungkin dari Covid-19.


"Ada yang berjemur diri, minum ini minum itu, minum minyak kayu putih, bermacam-macam. Seandainya ingat mati ini pakai ilmu itu sangat indah, sayang ingat mati kita menyikapi tidak dengan ilmu, cuman takut saja. Semuanya akan mati, meskipun tidak corona ya tetap mati, jangan anggap jika tidak ada corona tidak mati," jelas Pengasuh Pondok Pesantren Assunniyyah Kencong, Jember, tersebut.


Lebih lanjut Kiai Sadid bercerita, ada seorang Sahabat bertanya kepada Rasulullah mengenai seseorang yang dinilai mati syahid meskipun tidak sedang berperang di jalan Allah. Dikatakan orang yang seperti itu adalah orang yang sehari semalam ingat mati sebanyak 20 kali.


"Semestinya ingat mati, takut mati menambah semangat dan siap sowan atau kembali kepada Allah, bukan hanya sekedar takut saja. Nabi bersabda: (artinya) Seseorang yang suka bertemu Allah, maka Allah juga suka bertemu dengannya. Dan seseorang yang tidak suka bertemu dengan Allah, maka Allah juga tidaj suka bertemu dengannya," imbuh Kiai Sadid.


Mengenai hadits ini, Kiai Sadid mengungkapkan, Sayyidah Aisyah pernah menanyakan kepada Rasulullah, bahwa semua orang pasti takut mati, dan jika takut mati sama saja dia tidak suka atau tidak mau bertemu Allah.


"Rasulullah menjelaskan, orang kalau baik, jika mendekati mati dia ditunjukkan tempatnya duduknya di surga nanti, maka ya senang, dan Allah senang menerima dia. Sebaliknya jika orang ahli maksiat maka ditunjukkan tempatnya di neraka, maka dia tidak mau bertemu Allah," lanjut Kiai Sadid.


Kiai Sadid berpesan ingat mati seharusnya menambah ibadah seseorang semakin rajin dan menjauhkan dia dari perbuatan maksiat karena berpikir untuk menyiapkan bekal menuju kematian tersebut.


"Semoga kita semua ketika sakaratul maut punay persiapan yang sebaik-baiknya, bukan hanya takut mati saja sedangkan ibadahnya tetap saja," tandasnya.


Tapal Kuda Terbaru