
Ustadz M Rusdi saat menyampaikan hasil Rukyatul Hilal dari Lapan Pasuruan (Foto: NOJ/ Makhfud Syawaludin)
Makhfud Syawaludin
Kontributor
Pasuruan, NU Online Jatim
Pengurus Cabang Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Kabupaten Pasuruan menggelar Rukyatul Hilal guna menentukan awal Dzulhijjah 1443 Hijriyah di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Pasuruan, Desa Carat, Kecamatan Gempol, Rabu (29/06/2022).
Sekretaris LFNU Ustadz M Rusdi menyampaikan, pengamatan rukyatul hilal dilakukan dari pukul 17.23 hingga 17.38 WIB.
“Di Lapan tidak berhasil melihat hilal. Menunggu hasil rukyat dari bagian barat Indonesia,” imbuhnya kepada NU Online Jatim.
Ia menambahkan, pengamatan rukyatul hilal telah menggunakan alat klasik berupa gawang rukyat dan alat modern seperti Teleskop dan Teodolit.
“Rukyat dilakukan untuk memastikan atau membuktikan hasil hisab. Bisa terlihat apa tidak. Hukumnya fardlu kifayah,” tuturnya.
Ustadz Rusdi juga menjelaskan, dua kriteria imkanur rukyat atau visibilitas hilal bisa dirukyat. Pertama, kriteria Forum Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) lama. Tinggi hilal minimal 2° dengan elogansi 3°. Kedua. Kriteria NEO MABIMS. Tinggi hilal minimal 3° dengan elogansi 6,4°.
“Tinggi hilal rata-rata 1,5°. Artinya tinggi hilal saat rukyat 1 setengah derajat untuk wilayah Pasuruan,” imbuhnya.
Terpopuler
1
Bacaan Niat Puasa Tasu'a dan Asyura pada 9-10 Muharram
2
Dalil Keistimewaan Puasa Tasu'a dan Asyura
3
Sejarah Puasa Tasu’a dan Asyura serta Tata Cara Pelaksanaannya
4
Gus Baha Isi Muharram dengan I’tikaf, Khataman, dan Majelis Al-Qur’an
5
Tragedi Karbala dalam Timbangan Ahlussunnah wal Jamaah
6
Dilantik, Berikut Susunan Kepengurusan PCNU Surabaya 2024-2029
Terkini
Lihat Semua