• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Tapal Kuda

Mengenal Strategi Dakwah Multikultural Mbah Sholeh Sumendi Pasuruan

Mengenal Strategi Dakwah Multikultural Mbah Sholeh Sumendi Pasuruan
Haul Mbah Sholeh Semendi. (Foto: NOJ/Faisol)
Haul Mbah Sholeh Semendi. (Foto: NOJ/Faisol)

Pasuruan, NU Online Jatim

Menjelang bulan Ramdhan masyarakat Desa Winongan, Kabupaten Pasuruan menggelar peringatan Haul Mbah Sayyid Sholeh Sumendi, Kamis (07/03/2024).

 

Ustadz Makhin menceritakan bahwa zaman dahulu Pasuruan terkenal dengan agama Hindu, khususnya di daerah Winongan. Atas dasar itu, Mbah Sumendi meminta izin kepada ayahnya yakni Maulana Hasanuddin untuk menyebarkan Islam di Jawa Timur khususnya Pasuruan.

 

"Tidak banyak orang yang mengerti sosok Mbah Sholeh Sumendi kecuali warga sekitar," terangnya.

 

Dirinya mengatakan, strategi berdakwah multikultural Mbah Sholeh Sumendi adalah dengan cara bertarung dengan pimpinan tertinggi di daerah tersebut. Salah satunya membuat perjanjian dengan tokoh Hindu, yang kalah mengikuti yang menang.

 

"Jika saya mengislamkan orang-orang miskin mereka bisa ditumpangi oleh pimpinan mereka yang memeluk agama Hindu. Namun jika pimpinan yang saya Iislamkan semua akan ikut," katanya.

 

Pimpinan Hindu yang ditantang Mbah Sholeh Sumendi bernama Labu Geni. Seketika itu juga Labu Geni melemparkan ikat kepalanya atau udeng, sementara mbah sumendi mengeluarkan teklek sebagai tandingannya.

 

"Udeng yang terbang tinggi itu disalip oleh teklek hingga berada di atas udeng. Teklek itu akhirnya menuntun udeng dari ketinggian sampai ke tanah," ujarnya

 

Karena kalah, maka konsekuensinya harus menepati janji, yakni mengikuti ajaran yang menang dan menjadi muridnya. Sejak itulah                pengikut Lebu Geni masuk Islam serta mengikuti ajaran Mbah Sholeh Semendi sebagai ajaran barunya. Dan barang siapa yang tidak mau mengikutinya, maka harus pergi dari padepokan. Karena itu, popularitas dan ketenaran Mbah Sholeh Semendi memuncak.

 

"Melihat kejadian tersebut Labu Geni langsung masuk Islam dan makamnya ada di sebelahnya mbah sholeh sumendi," ucapnya.

 

Atas kejadian tersebut banyak orang Hindu yang masuk Islam karena pimpinannya mualaf dan memiliki banyak santri, salah satunya yang terkenal adalah Mbah Arif Segoropuro dan Mbah Sulaiman.

 

Ada beberapa versi tentang cerita pertemuan Mbah Sholeh Sumendi dengan Labu Geni, namun semuanya menceritakan tentang hal yang sama yaitu tentang konflik mereka berdua hingga adu kesaktian.


Tapal Kuda Terbaru