• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Tapal Kuda

Pentingnya Melatih Logika Beragama menurut Gus Baha

Pentingnya Melatih Logika Beragama menurut Gus Baha
Gus Baha. (Foto: NOJ/Faisol)
Gus Baha. (Foto: NOJ/Faisol)

Pasuruan, NU Online Jatim

Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha menjelaskan bahwa yang mengawal Islam hingga hari kiamat adalah logika yang sehat. Hal ini disampaikan saat mengisi ceramah dalam haul ke-41 KH Abdul Hamid di Pondok Pesantren Salafiyah, Kota Pasuruan, Rabu (05/10/2022).

 

"Yang bisa mengawal Islam hingga yaumil qiyamah adalah logika. Oleh karena itu, agama Islam diturunkan untuk orang yang berpikir," ujarnya.

 

Gus Baha mengatakan dalam urusan tauhid dan sosial, masyarakat harus pakai logika. Jadi jika umat dilatih seperti itu, sekuat apapun tetap Islam, bahkan menikmati ilmu dan akalnya sendiri. 

 

"Jika agama dijual dengan hukum sosial maka akan tambah ribet karena banyak tuntutan. Oleh karena itu, harus disyiarkan lewat logika sehat karena logika tidak terbantahkan," tendasnya.

 

Pengasuh Pesantren Tahfidz Qur'an LP3IA Naruan, Rembang, Jawa Tengah itu mencontohkan logika dalam bab tauhid bahwa setiap yang ada pasti membutuhkan pencipta dan pencipta itu pasti wujud. 

 

"Saya ingin keilmuan dengan kerangka berpikir jika Allah memberi rezeki maka anggap saja Allah zat yang baik. Jika Allah tidak memberi maka anggap saja Allah itu tidak bisa diatur. Logika sederhana. Orang Islam harus dilatih logika sehat," jelasnya.

 

Gus baha menceritakan bagaimana Rasulullah membangun logika. Rasulullah pernah didatangi seorang lelaki yang mau masuk Islam asalkan boleh zina. Lalu ditanya Rasulullah, apakah ia suka ketika ibunya dizina orang, apakah ia rela putri dan bibinya dizina orang. Nabi berusaha membangun logika sederhana. Lalu pemuda itu jawab dengan logikanya, sesuatu yang saya benci adalah zina dan akan masuk Islam tanpa zina. 

 

"Logika yang dibangun Islam adalah ma'ruf dan maqqul. Orang Islam harus didorong untuk terus punya kenyamanan untuk berpikir," tutupnya.


Tapal Kuda Terbaru