Ustadz Ma'ruf Khozin Jelaskan Perbedaan Tahajjud dan Tahanynyut
Senin, 25 Januari 2021 | 18:00 WIB
Syaifullah
Penulis
Bukan Ustadz Ma’ruf Khozin kalau tidak menyelingi pengajian dengan guyonan. Ya, hal yang melekat dari sosoknya adalah melontarkan humor segar, di tengah penjelasan agama yang disampaikan.
Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan pada Kajian Kitab Al-Muqtathofatu li Ahlil Bidayati karya KH Marzuki Mustamar secara online, Ahad (24/01/2021). Acara difasilitasi oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman.
“Waktu istijabah itu di antaranya adalah saat tengah malam,” katanya saat menjelaskan soal waktu paling baik untuk berdoa.
Dalam pandangan Ketua Pengurus Wilayah (PW) Aswaja NU Center Jawa Timur tersebut, ada perbedaan bagi sejumlah kalangan dalam memaknai waktu istimewa itu.
“Ada yang membangunkan istri untuk tahajjud, tapi ada juga yang untuk tahanynyut,” jelas alumnus Pesantren Ploso, Kediri ini.
Apa makna tahanynyut tersebut? “Ya maksudnya hanyut bersama,” sergahnya.
Dirinya kemudian menyampaikan pandangan KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha bahwa, hanyut bersama istri tidak apa-apa. “Karena itu memang juga termasuk ibadah,” ungkapnya.
Ustadz Ma’ruf Khozin kemudian menceritakan (dan ini bukan pengalaman pribadi, akunya) bahwa bagi pasangan suami istri, tentu kesempatan berdua sangatlah berharga. Utamanya yang diberikan anak banyak, maka akan sangat sulit bisa melakukan hubungan intim.
Betapa tidak, saat anak yang satu terlelap, ternyata lainnya bangun. “Demikian sebaliknya, yang sudah lama tidur, ternyata bangun saat tengah malam,” jelasnya.
Nah, saat jelang Subuh atau sekitar pukul 03.00 WIB, kebanyakan anak-anak sudah tidur. Kesempatan inilah yang bisa dimanfaatkan pasangan suami istri untuk berhubungan intim.
“Jadi, pada jam segitu adalah waktu yang mustajabah untuk berdoa dan membangunkan pasangan,” ungkapnya.
Yakin bukan pengalaman pribadi, ustadz?
Terpopuler
1
Seleksi Ansor Magang Jepang 2025 Dibuka, Simak Ketentuannya
2
Diresmikan Bupati, Gedung MWCNU di Bangkalan Diharap Jadi Penggerak Organisasi
3
PMII Rayon Ibnu Aqil Gelar PKD ke-31 di Singosari, Cetak Kader Intelektual Progresif dan Militan
4
Ratusan Santri Pagar Nusa Malang Meriahkan Kejurcab III
5
Pesantren Miftahul Huda Doho Madiun Ulang Tahun Ke-10, Kini Dirikan SMP
6
Tingkatkan Kompetensi Guru, LP Ma’arif NU Blitar Gelar Workshop Deep Learning
Terkini
Lihat Semua