• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Nusiana

Kiai Anwar Zahid Ajak Lawan Istri Cerewet dengan Lato-Lato

Kiai Anwar Zahid Ajak Lawan Istri Cerewet dengan Lato-Lato
KH Anwar Zahid saat peringatan hari santri di Kota Probolinggo. (Foto: NOJ/Humas Pemkot Probolinggo)
KH Anwar Zahid saat peringatan hari santri di Kota Probolinggo. (Foto: NOJ/Humas Pemkot Probolinggo)

Hingga kini permainan lato-lato kian digandrungi masyarakat. Tidak hanya anak-anak yang gemar permainan dari Argentina tersebut, juga kalangan dewasa. Mereka bisa laki-laki, juga perempuan.


Nah, kegandrungan lato-lato tersebut ternyata dapat dijadikan sebagai sarana melawan kecerewetan istri. Hal tersebut disampaikan KH Anwar Zahid saat mengisi pengajian umum di Prijekngablak, Karanggeneng, Lamongan, Sabtu (07/01/2023) malam.


Pada kesempatan tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren Sabilunnajah, Kanor, Bojonegoro ini menjelaskan tentang ujian manusia di dunia. 


“Ujian itu ada yang membuat senang, namun juga membikin susah,” kata kiai kelahiran 11 Maret 1974 tersebut.


Ujian yang menyenangkan antara lain dapat berupa anak, istri, rumah, uang, dan sejenisnya. Namun dirinya juga menjelaskan bahwa ujian juga ada yang tidak membuat senang. Dari mulai sakit, jatuh, kecelakaan, kehilangan, hingga dimarahi istri.


“Perempuan memang diciptakan seperti itu,” katanya.


Karena menurutnya, bila gampang memarahi suami dan cerewet adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari seorang istri. Bahkan Kiai Anwar Zahid menyebut kecenderungan cerewet tersebut datang setiap saat, sejak pagi hingga malam yang disebutnya dengan ‘konser’.


“Pagi ngomel tek etek-etek, demikian pula saat siang, tek etek-etek,” ungkapnya disambut tawa hadirin.


Kegandrungan istri seperti itu sekarang mendapatkan pesaing yakni permainan lato-lato. 


“(lato-lato) Itu untuk mengimbangi kecerewetan perempuan,” tegasnya.


Oleh sebab itu, Kiai Anwar Zahid mewajibkan kepada para suami untuk memiliki lato-lato. Gunanya dapat dimainkan saat istri cerewet atau marah-marah. 


“Ketika istri cerewet dan berkata etek-etek, maka segera mainkan juga lato-lato tersebut sebagai pesaing,” sergahnya.


Bagaimana kalau ternyata istri masih saja cerewet dan marah-marah, dirinya menyarankan agar permainan lato-lato tersebut didekatkan ke bibir istri. 


“Aslinya, permainan lato-lato itu untuk mengimbangi kecerewetan perempuan,” katanya.


Padahal sudah 2 tahun selama pandemi, mulut ditutup dengan masker, termasuk perempuan. Namun ternyata hal tersebut tidak menyurutkan kegemaran istri cerewet. 


“Karena selama dua tahun lebih memakai masker tidak mengurangi kecerewetan istri, maka keluarlah permainan lato-lato,” ungkapnya.


Di ujung ceramahnya, Kiai Anwar Zahid mengingatkan bahwa istri atau perempuan memang memiliki kecenderungan seperti itu. Apalagi hal tersebut telah ditandaskan dalam beberapa ayat Al-Qur’an.


Nusiana Terbaru