Tapal Kuda

IPNU-IPPNU Pasuruan Gelar Bimtek Rekans untuk Siapkan Fasilitator MPLS

Selasa, 8 Juli 2025 | 14:00 WIB

IPNU-IPPNU Pasuruan Gelar Bimtek Rekans untuk Siapkan Fasilitator MPLS

Suasana Bimtek IPNU-IPPNU Kabupaten Pasuruan. (Foto: NOJ/Mokh Faisol)

Pasuruan, NU Online Jatim

Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Pasuruan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Rekans di Gedung Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kejayan, Ahad (06/07/2025). 


Kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan fasilitator yang akan terjun ke lembaga-lembaga pendidikan pada momentum Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).


Ketua PC IPNU Kabupaten Pasuruan, Saiful Akbar mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk keseriusan organisasi dalam menyongsong tahun ajaran baru. Para peserta akan dibekali pengetahuan serta strategi agar mampu melakukan pemetaan sekolah yang akan menjadi sasaran sosialisasi.


“Sebentar lagi MPLS akan digelar. Pasca kegiatan ini, peserta dapat mulai memetakan jumlah sekolah yang akan disosialisasikan IPNU-IPPNU,” katanya.


Menurutnya, dengan cakupan wilayah kerja sebanyak 19 Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU di Kabupaten Pasuruan perlu adanya kesiapan yang matang dalam menjalin komunikasi dan kerja sama dengan pihak sekolah.


Saiful juga mengajak pengurus di tingkat PAC agar proaktif melakukan audiensi ke berbagai lembaga pendidikan, baik di bawah naungan LP Ma’arif NU maupun lembaga negeri.


Sementara itu, Ketua PC IPPNU Kabupaten Pasuruan, Siti Julaikha menekankan pentingnya optimalisasi pembentukan dan pendampingan Pimpinan Komisariat (PK) di lembaga-lembaga pendidikan.


“Komisariat adalah lahan basah yang harus digerakkan secara maksimal, mengingat IPNU-IPPNU merupakan organisasi berbasis usia, maka pengkaderan harus dimulai dari lembaga pendidikan,” ujarnya.


Ia menyebut, keberlangsungan PAC sangat ditentukan oleh aktifnya komisariat-komisariat di sekolah. “Jika semua komisariat hidup, maka PAC akan hidup dengan sendirinya. Minimal, setiap PAC harus punya satu komisariat yang dikawal dengan serius,” tegasnya.


Julaikha berharap, kader yang telah dibina sejak di komisariat akan melanjutkan proses kaderisasi ke jenjang ranting maupun PAC setelah lulus. “Jika dari awal sudah dididik dengan baik, maka mereka akan menjadi kader militan yang siap melanjutkan estafet perjuangan,” pungkasnya.