• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 30 April 2024

Tapal Kuda

STAI Al-Maliki Bondowoso Bincang Presiden Ideal dalam Islam

STAI Al-Maliki Bondowoso Bincang Presiden Ideal dalam Islam
Dialog kebangsaan dengan tema Presiden Ideal Perspektif Islam, yang digelar STAI Al-Maliki, Bondowoso. (Foto: NOJ/Istimewa)
Dialog kebangsaan dengan tema Presiden Ideal Perspektif Islam, yang digelar STAI Al-Maliki, Bondowoso. (Foto: NOJ/Istimewa)

Bondowoso, NU Online Jatim

Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Maliki atau yang bisa disebut STAI Al-Maliki Bondowoso menyelenggarakan dialog kebangsaan dengan tema Presiden Ideal Perspektif Islam, Kamis (15/06/2023). Hadir sebagai narasumber acara ini, Ahmad Husain Fahasbu, penulis sekaligus Instruktur Nasional BKS Kementerian Agama Republik Indonesia.


“Urusan kepemimpinan menjadi urusan yang amat penting,” kata pengajar Ma’had Aly Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo ini.


Mengutip Imam al-Ghazali, ia berpendapat bahwa agama dan negara ibarat saudara kembar. Keduanya saling bertaut untuk kerja kebaikan.


“Maka, kita tidak boleh anti terhadap politik. Sebab di sana kita bisa menyalurkan ide dan gagasan untuk hajat orang banyak,” ungkap laki-laki yang akrab disebut Kang Husain itu.


Terkait presiden ideal, Kang Husain memberi beberapa kriteria.


“Pertama, memadukan antara kapabilitas atau al-qawi dan integritas yakini al-amin,” katanya.


Kemudian yang kedua yakni berkomitmen pada keadilan, ketiga, takwa pada Allah diwujudkan dengan peka kepada rakyat.


“Keempat adalah berpihak kepada orang lemah atau al-dhuafa dan yang dilemahkan yakni al-mustadh’afin,” jelasnya.


Sedangkan yang kelima adalah tidak anti kritik, serta keenam, memiliki mental pelayan.


“Semua kriteria tersebut inspirasinya adalah sumber-sumber keislaman seperti al-Qur’an, al-sunnah, sirah ulama dan lain-lain,” katanya.


Diskusi berlangsung gayeng. Buktinya acara terus berlangsung semarak hingga akhir acara. Usai materi, dibuka dialog dan peserta begitu antusias. Salah satu penyebabnya, Ketua STAI Al-Maliki sekaligus Pengasuh Pesantren Sayyid Muhammad al-Maliki Bondowoso, KH Muhammad Hasan memancing semangat peserta untuk menghidupkan tradisi dialektika di perguruan tinggi.


“Baru sekarang saya bertemu dengan kiai yang mengompori santrinya untuk berdebat dan berdiskusi habis-habisan,” ucap Kang Husain disambut gelak tawa peserta. 


KH Muhammad Hasan yang merupakan lulusan Rusaifah Mekkah itu juga ikut larut mengikuti acara dari awal hingga akhir. Di ujung acara, Kiai Hasan secara khusus berdiskusi dengan Kang Husain beserta para dosen terkait iklim pendidikan tinggi yang terus disupport untuk semarak dalam hal keilmuan.


Acara yang dikemas dengan pelantikan BEM tersebut berakhir jam 23. 40 waktu setempat. Siaran langsung seminar bisa diikuti di kanal Youtube Pondok Pesantren Sayyid Muhammad al-Maliki Bondowoso.


Tapal Kuda Terbaru