• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Keislaman

Pesan Penting bagi Para Pemimpin

Pesan Penting bagi Para Pemimpin
Prosesi pelantikan pejabat atau pemimpin daerah (Foto:NOJ/BKPSDMD)
Prosesi pelantikan pejabat atau pemimpin daerah (Foto:NOJ/BKPSDMD)

Belakangan ini tersiar kabar di berbagai media, baik offline maupun online berkaitan dengan pelantikan pemimpin negara, lembaga pemerintahan, pesantren, perguruan tinggi, hingga organisasi kemasyarakatan.


Fenomena ini sebenarnya sesuai dengan firman Allah yang termaktub dalam surat Al-Baqarah ayat 30.


وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ


Artinya : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."


Penjelasan di atas menandakan bahwa diciptakannya manusia di bumi sebagai khalifah atau pemimpin yang mengelola alam sesuai amanat yang diembannya. Sebagaimana dalam hadits Nabi menuturkan:


عن ابن عمر رضي الله عنهما عن النبى صلى الله عليه وسلم انه قال أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَبْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُم، وَالعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَيْئُولٌ عَنْهُ، أَلاَفَكُلُّهُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُم رمَسْئُولٌ عَن رَعِيَّتِهِ


Artinya : Dari Ibnu Umar ra, sesungguhnya Rasulullah bersabda: "Setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang kepala negara adalah pemimpin atas atas rakyatnya dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin atas anggota keluarganya dan akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang istri adalah pemimpin atas rumah tangga dan anak-anaknya dan akan ditanya perihal tanggung jawabnya. Seorang pembantu rumah tangga adalah bertugas memelihara barang milik majikannya dan akan ditanya atas pertanggungjawabannya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya atas pertanggungjawabannya." (HR. Muslim)


Seorang pemimpin harus memiliki bakat kepemimpinan dalam mendukung tugasnya, seperti kemampuan manajerial dan teknis untuk mempengaruhi orang lain dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara bersama. Seorang pemimpin harus melayani bawahannya dengan kebutuhan organisasi dan masyarakat secara keseluruhan.


Dalam hal ini mengutip pasemon (perumpamaan) Jawa:


"Curiga manjing warangka, warangka manjing curiga." 


Artinya, keris menyatu dengan sarungnya (warangka), sarung menyatu dengan kerisnya. Perumpamaan tersebut melambangkan persatuan antara pemimpin dengan rakyatnya. Pemimpin harus memahami aspirasi rakyat, sedangkan rakyat mengabdi dengan ikhlas pada pemimpin.


Dari keterangan di atas menegaskan bahwa seorang pemimpin harus melaksanakan amanah yang diembannya, seperti memberikan kedamaian, kesejahteraan, ketentraman, dan keamanan pada bawahannya. Allah berfirman dalam surat An-Nisa' ayat 58.


إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّواْ ٱلْأَمَـٰنَـٰتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ أَنْ تَحْكُمُواْ بِٱلْعَدْلِ


Artinya : Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kalian untuk melaksanakan amanat-amanat pada ahlinya (yang bersangkutan). Apabila engkau mengadili atau menghukum atas umat manusia hendaknyalah secara adil.


Beberapa ulama menafsirkan bahwa maksud dari ayat tersebut menyatakan, seorang pemimpin berlaku adil, bijaksana dan bertanggung jawab saat merealisasikan amanat itu dengan sebaik-baiknya. Nabi bersabda:


لَادِيْنَ لِمَنْ لَا أَمَانَةَ لَهُ. رَوَاهُ الْبَيْهَقِى فِى سُنَنِهِ 


Artinya : Tak akan mungkin beragama seseorang yang tiada melaksanakan amanat. Hadis ini diriwayatkan oleh Baihaqi dalam kitab Sunannya jilid 2 halaman 15 dari sahabat Tsauban


اَلدِّيْنُ أَمَانَةٌ وَالعِلْمُ أَمَانَةٌ وَالْبِلَادُ أَمَانَةٌ. رَوَاهُ البَزَّارُ وَالْخَرَائِطِى عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ 


Artinya : Agama itu adalah amanat, ilmu itu adalah amanat dan tanah air itu adalah amanat. Hadis ini diriwayatkan oleh Bazzar dan Kharaithi dari sahabat Abi Hurairah ra. Berkata Dzahaby dalam kitab Al-Iqtirah jilid 8 halaman 200 isnad hadits ini shahih.


Dengan demikian, seluruh anak bangsa bertanggung jawab atas kemajuan agama dan negara. Mereka yang ada di kursi kepemimpinan harus bertindak jujur dan berlaku adil. Jika demikian, maka ia mengkhianati agama, negara dan jabatannya. Rasulullah bersabda:


اَلسُّلْطَانُ ظِلُّ اللهِ فِى الْأَرْضِ يَأْوِى إِلَيْهِ الضَّعِيْفُ وَبهِ يَنْتَصِرُ الْمَظْلُوْمُ وَمَنْ أَكْرَمَ سُلْطَانَ اللهِ فِى الدُّنْيَا أَكْرَمَهُ اللهُ يَوْمَ القِيَامَةِ. رَوَاهُ ابْنُ النَّجَّارِ عَنْ أَبِى هَرَيْرَةَ 


Artinya : Pemimpin atau pemerintah itu laksana naungan Allah yang berada di bumi, padanya mengeluh dan menuntut hak orang-orang yang lemah dan dengan perantaranya orang-orang dianiaya dan dibela. Barang siapa memuliakan pemimpin (yang menjalankan perintah dan diridhai Allah) di dunia, maka ia akan dimuliakan Allah di hari kiamat. Riwayat ini tertera dalam kitab Kanzul 'Ummal juz V halaman 34 dan Al-Jami'ush Shagir juz I halaman 25.


Keislaman Terbaru