• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Tapal Kuda

Utamakan Bekerja atau Silaturahim saat Lebaran? Ini Penjelasan Ketua LDNU Pasuruan

Utamakan Bekerja atau Silaturahim saat Lebaran? Ini Penjelasan Ketua LDNU Pasuruan
Ketua LDNU Kabupaten Pasuruan, Gus Ahda Arafat. (Foto: NOJ/istimewa)
Ketua LDNU Kabupaten Pasuruan, Gus Ahda Arafat. (Foto: NOJ/istimewa)

Pasuruan, NU Online Jatim

Dalam momentum Idul Fitri, silaturahim merupakan momentum yang paling utama. Bahkan sangat dianjurkan dalam agama Islam karena dapat meluaskan rezeki dan memperpanjang umur. Ada banyak bentuk dan ragam silaturahim, salah satunya dengan berkunjung ke rumah seseorang baik itu keluarga, kerabat, saudara, maupun tetangga.

 

Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan mampu hidup sendiri-sendiri mereka akan selalu saling membutuhkan dan saling melengkapi satu sama lain. Bahkan, untuk tujuan menyambung tali kasih seliaturahum mereka rela merogoh kocek yang banyak untuk pulang kampung atau mudik setiap tahunnya.

 

Namun, tidak semua orang dapat melakukan silaturahim di momentum Idul Fitri secara tatap muka. Hal itu dikarenakan jadwal pekerjaan yang padat sehingga tidak bisa bersilaturahim dengan sanak saudara.

 

Menanggapi fenomena tersebut, Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kabupaten Pasuruan Gus Ahda Arafat mengatakan bahwa menghormati tamu merupakan kewajiban insidentil. Sedangkan mencari nafkah adalah kewajiban pokok bagi seorang suami demi keberlangsungan hidup seluruh keluarga.

 

"Menghormati tamu merupakan kewajiban insidentil. Namun, ketika tidak ada tamu maka otomatis kewajiban itu menjadi hilang," katanya kepada NU Online Jatim, Selasa (25/04/2023).

 

Lebih lanjut, Wakil Ketua Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor Jawa Timur itu mengungkapkan, untuk tetap menghormati tamu meskipun sedang mencari nafkah atau keluar rumah yakni dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.

 

"Misal dengan memberi tahu di media sosial bahwa hari ini saya sedang kerja, open house tanggal sekian," ujarnya.

 

Dirinya menegaskan bahwa mencari nafkah untuk keluarga itu lebih penting karena jika

seorang suami tidak punya tabungan sama sekali pada hari raya, maka bekerja lebih utama demi keberlangsungan keluarga dari pada silaturahum.

 

"Lebih bijak lagi kalau kepala keluarga atau keseluruhan keluarga menyiapkan tabungan khusus yang akan digunakan untuk bersilaturahim dalam momen Idul Fitri,” terangnya.

 

Menurutnya, segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari pasti ada solusi jika mau berpikir dan berusaha. Karena sesungguhnya di dalam kesulitan ada kemudahan.

 

"Ketika sedang menghadapi masalah, kita hanya perlu bersabar untuk mencari solusi. Kita juga butuh keyakinan bahwa ketika ada persoalan ketika ada kesulitan pasti ada kemudahan," tutupnya.


Tapal Kuda Terbaru