Madura

Imbauan LPBINU soal Potensi Tsunami dan Gempa di Sumenep

Sabtu, 19 Juni 2021 | 17:00 WIB

Imbauan LPBINU soal Potensi Tsunami dan Gempa di Sumenep

Fathol Amin, Ketua LPBINU Sumenep. (Foto: NOJ/ Firdausi).

Sumenep, NU Online Jatim

Bulan lalu, warga Sumenep dihebohkan dengan informasi gempa bumi dan tsunami yang akan menerjang Kota Keris. Bahkan tim mitigasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan simulasi dan pemasangan plang jalur evakuasi.

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Terkait potensi tsunami dan gempa tersebut, Fathol Amin meminta kepada warga agar tenang, tidak panik secara berlebihan, dan harus waspada. Meski memang hasil analisa dan survey BMKG di sepanjang pantai selatan Jawa Timur menyatakan, Sumenep berpotensi tsunami.

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

"Selaku umat Islam, kita tidak boleh menolak bencana. Karena datangnya tidak direncanakan. Oleh karenanya, perbanyak istighotsah agar bencana tersebut tidak meluluh lantakkan perumahan warga di pelabuhan Kalianget hingga PT Garam," katanya saat di acara podcast yang diadakan Lembaga Ta'lif wan-Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) di studio 1 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, Jum'at (18/6/2021).

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Pria yang menjabat sebagai Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Indonesia Nahdlatul Ulama (LPBINU) Sumenep tersebut mengutarakan, untuk mengantisipasi jatuhnya korban saat bencana, pengurus ikut serta dalam berbagai latihan yang diselenggarakan BMKG, Badan SAR Nasional (BASARNAS), dan Badan Pananggulangan Bencana Daerah (BPBD).

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

"Kami akan membuka pelatihan bagi warga NU agar lebih mawas diri, dan siaga. Juga kami akan berkoordinasi ke masing-masing Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) dan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) untuk membentuk koordinator bencana alam, sehingga langkah kita satu komando dan jalur komunikasinya selalu terupdate. Paling penting adalah ikuti informasi resmi pemerintah," ungkapnya.

 

Menurutnya, yang paling sering terjadi di Sumenep adalah longsor dan banjir. "Mohon kesadarannya. Jangan menebang pohon sembarangan dan mengeruk tanah secara berlebihan, karena mengakibatkan longsor. Juga jangan membuang sampah sembarangan, karena mengganggu saluran air di perkotaan. Intinya kita saling mengingatkan demi mencegah bencana alam," pintanya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Untuk mengantisipasi bencana tahunan tersebut, LPBINU bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) untuk melakukan penghijauan di beberapa daerah yang rawan longsor.

 

Di akhir acara, ia membacakan instruksi PCNU kepada MWCNU dan PRNU tentang penanggulangan bencana alam.

 

 

"Bagi kecamatan yang berpotensi tsunami, dimohon berkoordinasi dengan pemerintah untuk merumuskan langkah antisipasi bencana dan membangun informasi atau peringatan dini pada warga. Selanjutnya membentuk tim penanggulangan, yakni LPBINU sebagai koordinator," ujarnya.

 

"Masjid menjadi pusat informasi utama demi mempercepat bantuan logistik penginapan, dan lainnya. Melaksanakan istighotsah paling seditikit sebulan sekali saat lailatul ijtima atau di masjid mushala. Buku pedomannya, memakai istsghotsah Hadratussyekh KH M Hasyim Asy'ari. Terakhir, mendorong setiap masjid untuk membaca qunut nazilah saat shalat jum’at," tandasnya.

 

Editor: Romza

ADVERTISEMENT BY ANYMIND