Madura

Ketua PCNU Sumenep: Hanya Orang Sakti yang Mengurusi NU

Ahad, 3 Januari 2021 | 23:30 WIB

Ketua PCNU Sumenep: Hanya Orang Sakti yang Mengurusi NU

KH A Pandji Taufiq, Ketua PCNU Sumenep saat memberikan pengarahan dalam acara Raker PCNU Sumenep, Ahad (03/01/2020). (Foto: NOJ/ Firdausi).

Sumenep, NU Online Jatim

Rapat Kerja (Raker) merupakan langkah awal pengurus untuk merealisasikan program kerja yang dilaksanakan secara kolektif demi menjaga soliditas diantara pengurus. Seperti halnya dilakukan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, Ahad (3/1/2021) di auditorium lantai 2.

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Di depan jajaran pengurus lembaga NU, KH A Pandji Taufiq menyebut, hanya orang wali dan orang sakti yang bisa mengurus NU. Alasannya, NU  merencanakan kegiatannya sendiri, melaksanakannya sendiri bahkan membiayai sendiri kegiatannya tanpa ketergantungan pada pihak lain.

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

"Kalau bukan wali dan sakti, mana bisa melakukan kegiatan dengan cara seperti itu. Biaya-biaya sendiri," kata Ketua PCNU Sumenep seolah membangun semangat kerja pengurus lembaga sebagai perangkat departementasi NU.

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Baginya, apabila pemerintah dapat melaksanakan program kegiatan tidak perlu dibanggakan. Sebab setiap nomenklatur kegiatan pemerintah sudah ada anggarannya.

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

"Kegiatannya sudah ada, pelaksananya dihonor. Wajar kalau kegiatannya terlaksana. Tetapi berbeda bekerja di NU, semua harus bejibaku sendiri, berkeringat deras sendiri, bahkan merogoh kocek sendiri, agar kegiatan dapat terlaksana," ungkapnya menggebu-gebu.

 

Pada kesempatan itu, Kiai Pandji mengingatkan kepada seluruh lembaga di lingkungan NU agar memaknai arti persatuan antar pengurus dan warga yang bahu membahu, bekerja keras, bekerja ikhlas untuk meraih kesuksesan dalam berkarya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

"Hanya kebersamaan yang akan menjadi kunci pokok kesuksesan sebuah peradaban dan kerja sosial kelembagaan," pinta Ketua NU tiga periode ini.

 

Rakercab yang dikemas bersama ini, dimaksudkan untuk sekurang-kurangnya dapat menepis anggapan sementara oknum yang menganggap NU sebagai gerombolan. Karena sistem perencanaan yang buruk dan terkadang sporadis. Yang harus dilakukan kedepannya adalah apa yang telah direncanakan hari ini berdasarkan rapat internal kepengurusan lembaga dan dibahas pada pertemuan saat ini.

 

"Rakercab ini, cara kita mengurai isu strategis yang telah dihasilkan oleh Konferensi ke dalam bentuk rencana kerja kongkret untuk kita laksanakan dalam lima tahun kedepan," tambahnya dalam sambutan.

 

 

Alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk tersebut memuji pengurus lembaga yang sekalipun belum dilantik, tetapi telah menunjukkan vitalitas semangatnya yang luar biasa.

 

"Semoga kita diberi kekuatan oleh Allah SWT sampai akhir jabatan 2025. Hanya orang wali dan sakti yang mampu merencanakan, melaksanakan dan membiayai sendiri kegiatannya," pungkasnya mengakhiri sambutan.

 

Editor: Romza

ADVERTISEMENT BY ANYMIND