Sumenep, NU Online Jatim

Pesantren sudah berkembang yang dilengkapi dengan fasilitas lengkap, bahkan dengan klinik dan rumah sakit untuk menunjang kesehatan santri secara fisik. Namun sampai saat ini tidak banyak pesantren yang konsisten khusus dalam penanganan psikologis santri.

 

Pernyataan ini disampaikan oleh Kiai Zamzami Sabiq Hamid saat meluncurkan bukunya yang berjudul ‘Konseling Pesantren’ dalam peringatan Hari Santri Nasional (HSN) kemarin (22/10) di aula Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake Bluto, Sumenep.

 

“Jarangnya pesantren yang fokus pada penanganan kondisi kejiwaan santri, kami membuat konsep konseling khas pesantren yang bersumber dari keunikan pesantren sendiri. Kurang lebih 3 bulan proses penulisan buku tersebut kami lalui hingga akhirnya kami launching saat momen HSN,” ujarnya kepada NU Online Jatim, Ahad (24/10) di kediamannya.

 

Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake itu menjelaskan, buku tersebut berisi tentang pentingnya konselor santri, problem psikologis yang dihadapi santri, potensi diri yang harus dikembangkan santri, serta kekhasan konseling pesantren.

 

“Untuk saat ini, buku itu sementara waktu masih dikelola oleh tim psikologi dan bimbingan konseling di pesantrennya. Harganya Rp. 40.000,” terangnya.

 

Kiai muda yang juga dosen Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-Guluk itu berharap buku yang diterbitkannya bisa menambah khazanah baru dalam keilmuan konseling, khususnya di pesantren. Terutama untuk mengembangkan pondok pesantren.

 

 

“Kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sangat mensupport atas hadirnya karya kecil ini,” tandas Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Cabang Sumenep itu.