Malang Raya

Dinyatakan Kompeten UKW, Kontributor NU Online Jatim Ini Kenang Almarhum Cak Ipul

Ahad, 3 Agustus 2025 | 11:00 WIB

Dinyatakan Kompeten UKW, Kontributor NU Online Jatim Ini Kenang Almarhum Cak Ipul

Kontributor NU Online Jatim, Madchan Jazuli (kemeja abu-abu) yang telah dinyatakan kompeten UKW Madya. (Foto: NOJ/Dokumen Pribadi)

Malang, NU Online Jatim

Madchan Jazuli, salah satu kontributor NU Online Jatim berhasil dinyatakan kompeten dalam Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diselenggarakan oleh Kantor Berita ANTARA di Surabaya beberapa waktu lalu. Ia lulus bersama delapan peserta lainnya pada jenjang Madya.


Alumnus Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang ini mengaku, motivasinya mengikuti UKW tidak hanya karena telah menekuni dunia jurnalistik selama lima tahun terakhir, tetapi juga terinspirasi oleh pesan almarhum Pemimpin Redaksi NU Online Jatim, Syaifullah Ibnu Nawawi.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


"Kalau sudah nyemplung atau terjun di sini (jurnalistik) ya kejar dan raih sertifikasi UKW. Siapa tahu kelak akan dibutuhkan. Itu yang masih saya ingat," kata Madchan Jazuli saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Ahad (03/08/2025).


Alumni Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Malang menerangkan, materi yang diujikan dalam UKW berbeda pada setiap jenjang. Pada jenjang muda, materi lebih berfokus pada praktik peliputan sehari-hari.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Sementara pada jenjang Madya, peserta diuji terkait manajemen keredaksian, perencanaan rubrikasi, penyusunan Term of Reference (ToR) untuk liputan investigatif, hingga simulasi rapat redaksi bersama wartawan utama.


"Sedangkan untuk yang jenjang Utama yang diujikan sudah pada level Pemred. rapat dengan wartawan Madya, mengarahkan liputan investigasi sampai memastikan kebijakan dan melakukan edukasi peliputan sesuai Kode Etik Jurnalistik (KEJ)," terangnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Jazuli menjelaskan, uji kompetensi berlangsung selama dua hari dan diikuti oleh 30 peserta, meskipun satu di antaranya mengundurkan diri. Para penguji mayoritas merupakan redaktur senior.


Ia sendiri diuji langsung oleh Erafzon Saptiyulda, redaktur senior LKBN ANTARA. Menurutnya, UKW bukan sekadar ajang untuk memperoleh nilai dan dinyatakan kompeten, tetapi juga menjadi ruang berbagi pengalaman, sekaligus sarana untuk mengingat kembali KEJ dan peraturan Dewan Pers.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


"Hal ini juga mengingat kembali aktualisasi diri bagaimana menerapkan KEJ dan belajar menugaskan seorang wartawan agar menjalankan kerja-kerja jurnalistik dengan rambu-rambu yang harus dijalankan," ulasnya.


Pria asal Trenggalek ini berharap keikutsertaan di UKW ini menjadikan semangat baru dalam kerja-kerja jurnalistik, bisa mengabdi melalui berbagai sektor bidang yang tengah digeluti. "Pun juga dalam mengabdi di Nahdlatul Ulama bisa melalui berbagai cara. Yang suka membuat konten misalnya, buatlah konten yang mengedukasi ke-NU-an dan seterusnya," tandasnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND