Malang, NU Online Jatim 

Ribuan masyarakat berbondong-bondong memadati Masjid Sabilillah Malang pada malam ke-25 Ramadhan 1446 H untuk mengikuti ibadah qiyamul lail. Dalam suasana penuhkhidmat, mereka bersama-sama mempererat ikatan spiritual dengan Allah SWT.

Sekretaris I Masjid Sabilillah Malang, Akhmad Farhan H, menyampaikan bahwa kegiatan rutinan qiyamul lail atau shalat malam di Masjid Sabilillah telah berlangsung selama puluhan tahun dan tetap terjaga hingga saat ini.

 

Ia menyebutkan, dalam tujuh tahun terakhir, jadwal pelaksanaannya mengalami perubahan. Jika sebelumnya dimulai pada malam ke-21 Ramadhan, kini kegiatan tersebut dimulai lebih awal, yaitu sejak tanggal 15 Ramadhan.

 

“Setiap malam ganjil setelah malam ke-21 hingga akhir Ramadhan, jumlah jamaah yang mengikuti shalat qiyamul lail rata-rata mencapai sekitar 1.500 orang,” kata Akhmad Farhan H saat dikonfirmasi NU Online Jatim, Selasa (25/03/2025).

 

Dirinya menambahkan, rangkaian ibadah qiyamul lail dimulai dengan  iktikaf dan shalat tahiyyatul masjid yang dilakukan secara individu. Setelah itu, jamaah melaksanakan shalat secara berjamaah, yang mencakup shalat tasbih empat rakaat (dengan pembagian dua rakaat-dua rakaat), shalat taubat dua rakaat, shalat hajat dua rakaat, serta sujud syukur.

 

"Ibadah kemudian dilanjutkan dengan istighotsah dan tahlil, sebelum akhirnya ditutup dengan shalat witir sebanyak 11 rakaat," ucap Farhan.

 

Disebutkan, seluruh rangkaian shalat dimulai pukul 23.45 WIB dan berakhir sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. "Jamaah mengikuti ibadah dengan tertib dan khusyuk, menikmati suasana malam yang penuh keberkahan di bulan Ramadhan,” terangnya.

Farhan berharap, seperti tahun-tahun sebelumnya, agar jamaah dapat merasakan ketenangan, kekhusyukan, dan kenyamanan dalam beribadah. “Semoga kegiatan ini terus menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah serta memperkuat keimanan dan kebersamaan dalam beribadah di bulan yang suci,” terangnya.

 

Terpisah, Rizal Ramli, salah satu jamaah yang mengikuti qiyamul lail di Masjid Sabilillah Malang mengaku merasakan ketenangan dan kekhusyukan selama beribadah. 

 

“Alhamdulillah, ini pengalaman pertama saya mas, suasananya penuh keheningan, lantunan dzikir yang syahdu, serta kebersamaan dengan ribuan jamaah lainnya membuatnya semakin larut dalam ibadah. Sungguh luar biasa,” tandasnya.