Malang, NU Online Jatim

KH Miftah Maulana Habiburrahman Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji Yogyakarta menggelar Obrolan Realita dan Masalah Hati (Orasi). Kegiatan ini bertemakan Meramadlankan Seluruh Bulan. Kegiatan ini bertempat di Kopitani Cafe Pan Java Mulyoagung Dau Malang pada Selasa (27/04/2021) malam.

 

“Kegiatan orasi semacam ini sudah saya jalankan di beberapa tempat yang ada di Indonesia. Saya pikir hari ini seperti kita lihat ketika pemerintah fokus menangani pandemi Covid-19 justru dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok ekstrimis menyebar luaskan ajarannya. Bahkan di beberapa tempat sudah terjadi penangkapan terhadap tersangka penyebar ajaran radikalisme bahkan terorisme oleh pihak berwajib. Insyaallah kegiatan orasi semacam ini akan terus kami lakukan untuk memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat khususnya milenial terkait keagamaan dan kebangsaan,” kata Gus Miftah kepada NU Online Jatim selepas acara.

 

Gus Miftah mengganggap bahwa kegiatan semacam ini penting dilakukan dalam rangka antisipasi ajaran yang tidak benar.

 

“Semakin lunturnya nilai-nilai kebangsaan di teman-teman milennial. Maka, kalau mereka saja (minhum) yang kecil akan tetapi mereka semangat dengan gerakan mereka, jangan sampai kita bangsa yang besar harus kalah dengan kelompok-kelompok seperti itu,” imbuhnya.

 

Gus Miftah berharap kegiatan semacam ini bisa memberikan pemahaman yang benar kepada teman-teman milenial.

 

"Ke depan mungkin yang membuat gerakan ini tidak harus saya akan tetapi bisa dilakukan oleh semua orang. Kegiatan ini boleh di ikuti oleh semua orang dengan busana apapun. Terakhir agama bukan halangan untuk orang bernegara dan sebaliknya,” pungkas Gus Mifah.

 

Turut hadir pada kegiatan ini yakni Bupati Malang HM Sanusi, Kapolres Malang AKBP Hendri Umar, Dandim 0818 Malang-Batu Letkol (Inf) Yusub Dody Sandra, Ketua Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) Kabupaten Malang Yatimul Ainun, Ahmad Zulham Mubarak, Cyber Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Timur, Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang H Abdul Haris, Mahasiswa Papua di Malang, dan tokoh-tokoh lainnya.

 

Editor: Risma Savhira