Matraman

Cara Rais NU di Tulungagung Istiqamah Membimbing Umat

Jumat, 21 Juni 2024 | 10:00 WIB

Cara Rais NU di Tulungagung Istiqamah Membimbing Umat

Almarhum Kiai Tasrifin saat memberikan doa di sebuah acara. (Foto: NOJ/Madchan Jazuli)

Tulungagung, NU Online Jatim

Rais Syuriyah Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, Kiai Tasrifin senantiasa istiqamah membimbing umat. Salah satu yang membuahkan hasil, masyarakat terketuk berkat hidayah-Nya mengeluarkan zakat maal saat panen.


Ketua PRNU Desa Tanggung, Ahmad Marzuki mengatakan, almarhum Kiai Tasrifin memiliki tauladan baik dari sikap dan tutur kata. Beberapa contoh, selalu istiqamah mengikuti kegiatan jamaah yasin putra dan Muslimat NU se-Desa Tanggung.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


"Beliau pasti diminta memberikan mauidhoh. Salah satu hasil dari mauidhoh, akhirnya khususnya di Dusun Bonsukun itu di masyarakat lambat laun mulai sadar tentang zakat," ujarrnya kepada NU Online Jatim, Kamis (20/06/2024).


Marzuki menjelaskan, saat ini kala panen tiba, masyarakat yang memperoleh hasil lebih atau sudah satu nisob takaran yang diwajibkan untuk berzakat maal tergerak untuk menunaikan tanggungan tersebut.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


"Alhamdulllah di sini setiap yang panennya banyak itu melalui mauidhohnya beliau orang mengeluarkan zakat," terangnya.


Pria berusia 57 tahun ini mengenang Kiai Tasrif dalam berkhidmah di NU sudah sejak 1989. Ia teringat Konferensi Cabang NU Tulungagung yang bertempat di Balai Rakyat Tulungagung.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


"Malah saya yang diminta untuk ikut sebenarnya, seharusnya masih di Ansor, tetapi PR Ansor Tanggung belum terlalu bergerak. Lalu periode setelahnya, saya diajak Konferensi Cabang di Kalidawir," kenangnya.


Tak hanya berhenti di situ, setiap kali ada acara baik di ranting maupun di MWCNU Kiai Tasrif selalu mengajak Marzuki. Dari situ, Marzuki mulai mengerti itu dilakukan Kiai Tasrif sebagai pengkaderan langsung di NU.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Alumnus Pondok Pesantren Panggung Tulungagung tahun 1992 ini mengaku cukup kehilangan atas kepergian Kiai Tasrif. Pasalnya, almarhum yang merupakan Alumnus Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi ini juga istiqamah menjadi imam mushala di depan rumahnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND