Matraman

Ini Alasan Gus Awis Menulis Kitab Ikhtisar Tafsir Hidayatul Qur'an

Sabtu, 3 Agustus 2024 | 19:00 WIB

Ini Alasan Gus Awis Menulis Kitab Ikhtisar Tafsir Hidayatul Qur'an

Suasana kajian Islam Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja) yang diadakan oleh Aswaja NU Center Jatim. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Jombang, NU Online Jatim

Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Afifuddin Dimyati menyampaikan alasannya menulis kitab Ikhtisar Tafsir Hidayatul Qur'an.


Hal ini ia sampaikan saat mengisi Kajian Islam Ahlussunah Wal Jamaah (Kiswah) yang diadakan oleh Aswaja NU Center Jatim dalam rangka Konferensi WIlayah (Konferwil) NU Jatim di Masjid Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Sabtu (03/08/2024).

ADVERTISEMENT BY OPTAD


"Pertama, sejak Sekolah Menengah Atas (SMA) saya sudah senang sekali dengan kitab tafsir. Sejak itu muncul keinginan suatu saat akan menulis tafsir," katanya.


Gus Awis yang telah mengetahui etika dalam penulisan tafsir Al-Qur'an ketika ingin mengawali menulis ia merasa kurang nyaman, karena banyak tokoh di atasnya lebih alim dalam bidang Tafsir Al-Qur'an seperti M Quraish Shihab atau KH Bahauddin Nursalim (Gus Baha).

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


"Ketika saya dilantik menjadi katib Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa periode Rais ‘Aam KH Miftakhul Akhyar dan Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dengan mengusung tema besar ‘Merawat Jagat Membangun Peradaban’. Ini slogan Internasional, maka saat itu saya putuskan menulis tafsir," ujarnya.


Disebutkan, tafsir yang ditulis oleh Gus Awis adalah adalah awal sebuah tafsir. Karena ikhtisar fafsir hidayatul Qur'an adalah tafsir pertama yang menggunakan metode tafsir Qur'an bil Qur'an. "Kalau menulisnya mudah maka sudah waktunya tafsir ini hadir. Dulu sulit berarti belum waktunya hadir," terangnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Doktor ilmu tafsir Universitas Al Azhar Mesir itu membutuhkan waktu dua tahun untuk menulis tafsir ini. Di dalamnya Gus Awis tidak menafsirkan semua ayat Al-Qur'an. "Karena tidak semua ayat Al-Qur'an ada kaitannya dengan ayat yang lain. Sengaja tidak saya tafsirkan ayat yang tidak ada kaitan dengan ayat lain karena saya mempertahankan motode tafsir Qur'an bil Qur'an, " ungkapnya.


Sebelum menulis tafsir ini, Gus Awis menulis kitab tentang ilmu Al-Qur'an. Di kitab ini dipaparkan motode-motode tafsir.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


"Tafsir dengan mengunakan motode Qur'an Bil Qur'an itu menyenangkan bagi penghafal Al-Qur'an. Karena saat membaca Al-Baqarah misalnya bisa nyambung ke surat lain. Dan melalui metode ini juga akan tau ayat-ayat yang maknanya mirip," tandasnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND