• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Malang Raya

Gus Awis: Ahlul Qur'an adalah Orang-orang Pilihan Allah

Gus Awis: Ahlul Qur'an adalah Orang-orang Pilihan Allah
KH Afifuddin Dimyathi atau Gus Awis (pegang mik), saat Seminar Nasional Al-Qur'an di Malang. (Foto: NOJ/ Hilyatul Maknunah)
KH Afifuddin Dimyathi atau Gus Awis (pegang mik), saat Seminar Nasional Al-Qur'an di Malang. (Foto: NOJ/ Hilyatul Maknunah)

Malang, NU Online Jatim
Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Qur'an Jombang, KH Afifuddin Dimyathi menjelaskan bahwa ahlul qur'an merupakan orang-orang yang telah dipilih oleh Allah SWT. Penjelasan itu disampaikan dalam Seminar Al-Qur'an Nasional yang digelar Hai'ah Tahfizh Al-Qur'an (HTQ) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang di aula gedung KH Oesman Mansur, Sabtu (12/11/2022).


Gus Awis, sapaan akrabnya, mengawali penjelasan dengan mengutip Qur'an Surat (QS) Al Hijr ayat 9 yang artinya "Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Al-Qur'an telah dijaga.”


"Tidak ada perintah menghafal Al-Qur'an, namun banyak yang ditakdirkan menjadi penghafal Al-Qur’an. Bahkan, jadi Ahlul Qur'an sebab digugah ayat tersebut. Dan mereka adalah pilihan Allah," katanya.


Sedangkan di dalam Al-Qur’an, lanjut Gus Awis, perintah mentadabburi Al-Qur’an disebutkan lebih dari satu kali. Hal ini sebagai suatu isyarat bahwa perintah tersebut merupakan perintah yang serius dan lebih wajib dari sekadar menghafal.


"Dari situlah dapat disadari kehebatan Al-Qur’an," ujar putra dari pasangan KH A Dimyathi Romly dan Hj Muflichah itu.


Gus Awis juga menjelaskan tentang keindahan sastra dan stilistika dalam narasi Al-Qur’an. Bahwa sesungguhnya kitab suci Al-Qur’an bukan sekadar barisan kata-kata dan struktur sebuah bahasa, melainkan suatu mukjizat yang menaklukkan dan melemahkan kepongahan manusia.


"Ia seperti ruh yang dihentakkan dari ‘amar-Nya, yang gugusan rahasia kesempurnaannya tidak mungkin mampu diendus oleh pengetahuan seluruh makhluk," lanjut sosok yang diamanahi Katib PBNU itu.


Oleh karena itu, bagi para penghafal Al-Qur’an karunia tersebut hendaknya disyukuri. Sebab, hal itu menunjukkan bahwa Allah telah menggerakkannya untuk senantiasa dekat dengan Al-Qur’an.


"Salah satu bentuk syukur adalah dengan senantiasa membacanya serta berupaya memahami dan mengamalkannya," pungkasnya.


Malang Raya Terbaru