Pacitan, NU Online Jatim
Pengasuh Pondok Pesantren NU Darussalam, Karang Dadap, Pekalongan, KH. Amin Maizun mengajak para santri Pondok Tremas untuk meneladani perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, peristiwa agung ini mengandung banyak pelajaran berharga bagi generasi muda, khususnya para santri yang tengah menuntut ilmu.

 

"Isra’ Mi’raj bukan hanya sekadar peristiwa sejarah, tetapi juga mengandung pesan-pesan mendalam tentang keimanan, ketaatan, dan kepemimpinan," tegas Kiai Amin saat Dzikro Isro' Wal Mi'roj Nabi Muhammad SAW di Perguruan Islam Pondok Tremas, Pacitan, Ahad (26/01/2025).

 

Ia menjelaskan bahwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu ke Sidratul Muntaha, merupakan simbol dari perjalanan spiritual manusia dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

 

"Perjalanan ini mengajarkan kita tentang pentingnya terus belajar dan meningkatkan kualitas diri," imbuhnya.

 

Lebih lanjut, Kiai Amin juga menekankan pentingnya memiliki semangat juang yang tinggi seperti Nabi Muhammad SAW. "Rasulullah SAW menghadapi banyak tantangan dalam dakwahnya, namun beliau tetap teguh pendirian. Kita sebagai santri juga harus siap menghadapi tantangan zaman," ujarnya.

 

Kiai Amin juga menyoroti kondisi moral generasi muda saat ini yang semakin memprihatinkan. Ia mengajak para santri untuk menjadi generasi yang dapat membawa perubahan positif. Kiai Amin juga berharap, para santri Pondok Tremas dapat menjadi generasi emas yang mampu membawa perubahan positif bagi bangsa dan agama.

 

"Santri harus menjadi pemimpin yang mampu membimbing masyarakat menuju kebaikan. Saya yakin, dengan bekal ilmu agama dan akhlak yang kuat, kalian semua akan menjadi pemimpin-pemimpin masa depan yang tangguh," pungkasnya.