Sidoarjo, NU Online Jatim

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Universitas Maarif Hasyim Latif (Umaha) Sidoarjo menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Buana, Waru, Sidoarjo, Jum’at (12/07/2024).

Ketua LBH Umaha Sidoarjo, Fajar Rahmat Dwi Miarsa mengatakan, MoU ini dibuat untuk mendudukkan peran masing-masing lembaga, mana peranan LBH dan mana peranan sekolah.

“Sehingga bisa menjadi satu kesatuan yang bisa menciptakan suasana lingkungan nyaman, aman dan tentram dalam lingkungan sekolah,” katanya kepada NU Online Jatim.

Dijelaskan, MoU tersebut penting untuk mengedukasi para siswa agar tau batasan-batasan hukum yang harus dipatuhi. Karena dalam era sekarang banyak sekali pelanggaran hukum yang dilakukan oleh anak di bawah umur. Sehingga muncul istilah Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).

“Melalui MoU ini LBH Umaha berperan secara aktif dalam menyampaikan pemahaman hukum serta penerapan norma hukum di masyarakat khususnya kepada warga sekolah,” ujarnya.

Fajar menilai, saat ini banyak sekali bentuk kekerasan yang dilakukan oleh anak di bawah umur, karena para siswa di bawah umur masih labil dalam mencari jati dirinya. Pada MoU ini peran sekolah sebagai penyelenggara di dunia pendidikan ketika ada permintaan dari pihak sekolah untuk mengedukasi siswanya dalam penerapan hukum.

“Maka kami LBH Umaha siap untuk menerjunkan tim dalam memberikan materi, ketika siswa memerlukan bantuan hukum, dan jika pihak sekolah dirasa perlu pendampingan oleh seorang advokat maka kami dari LBH Umaha juga siap untuk menerjunkan tim ke lapangan,” ungkapnya.

Dengan diadakannya MoU ini diharapkan LBH Umaha dapat menjadi mitra dengan pihak sekolah dalam penanganan, pendampingan, serta mediasi kasus yang ada di lingkungan sekolah sehingga bisa tercipta lingkungan sekolah yang nyaman, aman dan tentram.

“Kami LBH Umaha siap bermitra dengan semua sekolah baik sekolah negeri, sekolah swasta maupun dari pondok pesantren,” tandasnya.