Di PWNU Jatim, Pengurus Pusat MES Jelaskan Prinsip Asuransi Syariah
Ahad, 6 Agustus 2023 | 14:00 WIB

Pengurus Pusat MES, Muhammad Yusuf Helmy saat Roadshow Asuransi Syariah di Aula Kantor PWNU Jatim, Sabtu (05/08/2023). (Foto: NOJ/ MR)
Surabaya, NU Online Jatim
Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Muhammad Yusuf Helmy mengurai rinci terkait prinsip asuransi syariah merujuk pada fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI). Penegasan disampaikan saat Roadshow Asuransi Syariah di Aula Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, Sabtu (05/08/2023).
“Prinsip syariah dalam regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa ketentuan hukum haruslah berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional,” ujarnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Ia pun menjelaskan, bahwa dalam surat Al-Hasyr ayat 18, dijelaskan bahwa hidup ini memiliki risiko yang harus dihadapi dan disiapkan. Risiko tersebut tidak seharusnya dihindari, melainkan diantisipasi dengan persiapan yang matang. Risiko dapat dibagi menjadi dua model, yaitu risiko yang ditanggung sendiri dan risiko yang bersama-sama ditanggung.
“Ketika ada risiko berarti kita harus antisipasi, karena ajaran agama kita mengatakan bahwa hendaknya setiap jiwa itu mempersiapkan diri dengan apa yang sudah dilakukan untuk menghadapi masa depan,” ujar Yusuf.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Dijelaskan, risiko bersama-bersama lebih diunggulkan karena beban menjadi lebih ringan. Menurutnya, ada dua model risiko bersama-sama, yaitu dengan sistem transfer risiko melalui polis asuransi.
“Dengan memberi polis asuransi ini ketika kita terkena musibah kita tidak usah repot-repot mengurusnya karena itu sudah tugas polis asuransi,” terangnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Kedua, yaitu dengan metode risk-sharing, seperti memberi bantuan kepada orang yang terkena musibah. “Risk-sharing ini sering terjadi di kehidupan sehari-hari, seperti ketika ada orang yang meninggal dunia kita memberi uang kemudian kita alokasikan untuk orang yang terkena musibah,” tegasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Pria yang juga Corporate Bussiness Karim Consulting Indonesia itu juga mengingatkan pentingnya membelanjakan atau memanfaatkan harta di jalan Allah, seperti sedekah, zakat, infaq, dan wakaf. Hal tersebut agar manusia saling peduli dan memperbanyak amal kebaikan.
“Allah SWT menegaskan bahwa tidak cukup hanya berpamer harta di media sosial tanpa beramal dan memberikan manfaat pada sesama. Niat baik harus diwujudkan dengan tindakan yang sesuai dengan prinsip syariah,” tandasnya.
Penulis: Larasati
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
ADVERTISEMENT BY ANYMIND