• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Pemerintahan

Wagub Emil Optimistis OPOP Tumbuhkan Ekonomi Syariah

Wagub Emil Optimistis OPOP Tumbuhkan Ekonomi Syariah
Wagub Emil Elistianto Dardak saat hadir secara online Wagub Emil saat mengikuti Webinar dalam rangkaian acara Festival Ekonomi Syariah 2021 (FESyar). (Foto: OPOP)
Wagub Emil Elistianto Dardak saat hadir secara online Wagub Emil saat mengikuti Webinar dalam rangkaian acara Festival Ekonomi Syariah 2021 (FESyar). (Foto: OPOP)

Surabaya, NU Online Jatim

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak optimis akan berkembang pesatnya program One Pesantren One Product (OPOP) di Jatim. Hal itu ia sampaikan dalam kegiatan webinar bertajuk Penguatan Literasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Dalam Mendukung Strategi Nasional Keuangan, di Ruang Kerja di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

 

Wagub Emil yakin penguatan program OPOP, mampu menjadi peluang besar untuk menjadikan ekosistem ekonomi syariah terus berkembang pesat. Pasalnya, sebanyak 6.864 Pesantren atau setara dengan 24,76 persen dari total pesantren secara nasional berada di Jatim.

 

“Kita harap Ponpes bisa fokus memilih satu produk unggulannya lalu nantinya akan di kembangkan. Tentunya, dalam proses pendampingan dan pemasaran juga tidak terlepas dari dukungan Pemerintah baik di kabupaten maupun provinsi,” kata Wagub Emil saat mengikuti Webinar dalam rangkaian acara Festival Ekonomi Syariah 2021 (FESyar) kemarin.

 

Menurut Emil, komitmen Jatim sebagai regional ekonomi syariah difasilitasi melalui tiga pilar OPOP. Di antaranya Santripreneur, Pesantrenpreneur, Sosiopreneur serta berdaya dalam permodalannya.

 

“OPOP Jatim Berdaya adalah salah satu bentuk layanan permodalan berbentuk kartu yang dapat difungsikan sebagai kartu ATM/debit, sehingga mempermudah proses transaksi akses bagi pelaku wirausaha berbasis pesantren,” jelas Emil.

 

Mantan Bupati Trenggalek tersebut juga menyebutkan, jika saat ini tercatat ada 550 pesantren di Jatim yang telah bergabung dengan OPOP dan 203 diantaranya telah terfasilitasi oleh OPOP Jatim Berdaya.

 

Pengembangan ekosistem ekonomi syariah di Jatim sendiri juga difasilitasi dengan perluasan pasar melalui digitalisasi market dengan adanya aplikasi OPOPMART. Tak hanya itu, Pemprov Jatim juga memiliki pondok kurasi guna membantu proses quality control produk halal. Selain itu, terdapat juga Rumah Kurasi dari BI di wilayah Kediri.

 

Emil menyatakan, produk halal unggulan yang nantinya lolos kurasi akan lanjut dipasarkan melalui gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) untuk pemasaran produk lokal. Tersedia juga Export Center untuk distribusi dan marketing produk-produk halal Indonesia ke kancah internasional.

 

“Indonesia sekarang adalah importir halal food terbesar. Jika ingin menjadi pusat industri halal, maka kita harus mengenalkan produk-produk halal dari industri lokal sendiri, dan membalikkan posisi dari importir menjadi eksportir,” ungkapnya.

 

Ditambahkan pihaknya, untuk mewadahi semua produk industri halal dan mewujudkan peningkatan dalam hal ekonomi syariah, Pemprov Jatim juga telah membangun Kawasan Wisata dan Industri Halal Indonesia.

 

Hal ini menjadi penting karena pasar produk halal Asia pasifik di tahun 2030 akan mencapai 62 persen, artinya konsep halal sudah menjadi gaya hidup masyarakat global.

 

Apalagi menurut Emil, Ekonomi Syariah dan Industri Halal saat ini menjadi dua hal yang penting. Mengingat, Indonesia adalah negara yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Terlebih melihat bagaimana ekonomi Indonesia di antara negara Islam lainnya kian mengalami peningkatan.


Pemerintahan Terbaru